Pembunuh Anak Tiri di Malang Berdalih Ingin Memberi Pelajaran
Merdeka.com - Ery Age Anwar (36), ayah pembunuh anak tiri di Kota Malang berdalih hanya ingin memberi pelajaran anaknya. Namun tindakan menginjak Agnes Arnelita (3) yang masih balita sebanyak tiga kali.
"Cuma pingin ngasih pelajaran buat anak," aku Anwar dengan suara lirih di Mapolresta Malang, Jumat (1/11).
Anwar dengan tangan terborgol mengakui perbuatannya, setelah sempat membuat alibi kalau anak tirinya itu tewas tenggelam di bak kamar mandi. Pria asal Sukoharjo, Jawa Tengah itu pun mengaku sudah beberapa kali main tangan hingga korban meninggal dunia.
"Kalau memukuli jarang, tapi sering nyubit di lengan sama kaki. Dia sering buang air sama pipis sembarangan," katanya.
Bayi Agnes mengalami pendarahan di usus besarnya sehingga menyebabkan korban meninggal dunia. Belakangan diketahui korban dianiaya ayah tirinya yang emosi lantaran balita tersebut buang air besar di celana.
Pelaku mengguyur air ke tubuh korban yang saat itu menangis sebelum kemudian terjatuh dan diinjaknya dua kali di punggung dan satu kali perut korban. Korban pun kesulitan bernapas dan kejang-kejang, sebelum kemudian, tersangka mengoleskan minyak telon.
"Tersangka juga sempat memegang kaki dengan posisi kepala di bawah, agar korban bisa bernapas. Namun itu juga tidak berhasil," kata AKBP Dony Alexander, Kapolres Malang Kota.
Pelaku juga mengaku memanaskan kaki korban di kompor dengan dalih menghangatkan tubuhnya yang terus menggigil. Tetapi anehnya ditemukan luka bakar di telapak kaki korban.
"Telapak kaki korban ada luka bakar, katanya untuk memanaskan, dengan alasan korban menggigil," ujar Dony.
Korban dibawa ke Rumah Sakit Reva Husada, sebelum dinyatakan sudah meninggal dunia. Jenazah korban pun berencana dimakamkan di rumah keluarga Hermin.
Namun keluarga Hermin melihat kejanggalan adanya bekas penganiayaan di tubuh korban, akhirnya dilaporkan ke polisi.
Sementara saat kejadian, Hermin Susanti istri pelaku tidak berada di rumah. Hermin yang bekerja sebagai agen pemasaran property sedang berada di kantornya.
"Statusnya masih sebagai saksi, masih kita dalami," tutup Dony.
Keluarga Tertutup
Ery Age Anwar dan istrinya, Hermin Susanti (22) tinggal di Perumahan Tlogowaru Indah D-14 Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Keduanya baru sekitar dua bulan kontrak di rumah tersebut.
Sementara korban keseharian bersama neneknya di Desa Porwosekar, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Korban hanya sesekali tinggal bersama ibunya dan pelaku di rumah kontrakan tersebut.
Selain masih baru, keduanya oleh tetangga terdekat kurang bergaul dan belum menyerahkan persyaratan administratif sebagai warga baru.
"Nggak tahu namanya, mereka di dalam terus. Gak pernah kenalan. Hanya pernah mengantar makanan saat pertama masuk," kata Prita Sutiawan, tetangga samping rumah.
Prita dan tetangga sekitarnya mengaku tidak mendengar suara apapun saat kejadian. Hanya saja tetangga depan rumah, mengetahui mobil pelaku keluar dengan cepat sekitar pukul 15.00 WIB.
"Saya nggak dengar apa-apa, tetapi tetangga jam 3-an melihat mobilnya keluar," katanya diamini para tetangganya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca Selengkapnya