Pembina Mengaku Hanya Pukul Pipi Peserta MOS SMA Semi Militer di Palembang
Merdeka.com - Polisi menetapkan pembina masa orientasi siswa (MOS) SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia Palembang, Obby Frisman Arkataku (24) sebagai tersangka penganiayaan. Namun, Obby, membantah menganiaya salah satu peserta, DBJ (14), hingga tewas.
Kepada petugas, Obby mengaku hanya memukul pipi korban. Tuduhan melakukan penganiayaan berat seperti memukul dada dan kepala dibantahnya.
"Saya memukulnya di bagian pipi, saya minta maaf kepada keluarga," kata Obby di Mapolresta Palembang, Selasa (16/7).
Dia mengatakan, peristiwa itu terjadi pada malam hari saat MOS berlangsung di belakang sekolah, Jumat (13/7). Korban langsung mengeluhkan sakit dan terjatuh. Tersangka pun berusaha menolong dengan mengevakuasinya ke halaman sekolah.
"Dia (DBJ) langsung pingsan. Langsung kami bawa ke rumah sakit," ujarnya.
Tak lama kemudian, tersangka mendapat kabar bahwa korban meninggal dunia. Tersangka pun panik dan mengaku menyesali perbuatannya.
"Saya bingung mau ngapain lagi, waktu dengar dia meninggal saya panik. Sekali lagi saya minta maaf kepada keluarga," kata dia.
Tersangka Obby baru lulus kuliah jurusan psikologi di salah satu kampus di Palembang tahun ini. Dia melamar menjadi pembina di SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia Palembang dan dinyatakan lulus.
"Saya tidak menyangka karir saya seperti ini, baru lulus kuliah dan pertama dapat kerja dapat musibah seperti ini," sesalnya.
Diketahui, siswa SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia Palembang, DBJ (14) tewas saat mengikuti mengikuti MOS, Sabtu (14/7). Dia mengalami luka memar di kepala dan dada.
Polisi yang menerima laporan dugaan penganiayaan langsung melakukan penyelidikan. Alhasil, seorang pembina MOS, Obby Frisman Arkataku (24) ditetapkan sebagai tersangka yang diduga menjadi pelaku penganiayaan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaAnak pelajar sebagai korban tindak kekerasan dan perundungan harus mendapat penanganan yang tepat
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca SelengkapnyaPelaku memukul korban sebanyak lima kali di perut, menyebabkan korban jatuh dan pingsan.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban adalah seorang mahasiswa yang sudah persiapan untuk ujian skripsi.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca Selengkapnya