Pembengkakan otak, Cawagub Kaltim Nusyirwan Ismail meninggal dunia
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur Nusyirwan Ismail tutup usia di ruang perawatan intensif RSUD AW Sjahranie Samarinda. Dia meninggal dunia di umur 58 tahun. Nusyirwan sebelumnya dikabarkan sempat kritis dan menjalani perawatan selama lima hari. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka, Jalan Basuki Rahmad, dan akan dimakamkan di Pemakaman Muslimin Jalan KH Abul Hasan, Rabu (28/2).
Nusyirwan dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis yang terdiri dari 8 dokter spesialis, sekira pukul 12.30 WITA tadi. Kabar meninggalnya Nusyirwan disambut tangis keluarga dan pegawai Pemkot Samarinda.
Direktur RSUD AW Sjahranie sekaligus Ketua Tim Medis dr Rachim Dinata SpS menjelaskan kondisi Nusyirwan sebelum meninggal dunia. Tim medis sebelumnya berhasil mengeluarkan darah di otak Nusyirwan, sehingga tidak ada lagi pendarahan berulang.
"Tapi pembengkakan otak tidak bisa berkurang. Selama 3 hari ini kita sudah maksimal menangani pembengkakan. Tapi ternyata, sampai tadi pagi, otak sudah tidak berfungsi, brain dead," kata Rachim dalam penjelasan resmi kepada wartawan, Selasa (27/2).
Dengan kondisi otak mati sekitar pukul 10.00 WITA itu, menurut Rachim, sudah tidak ada lagi yang bisa diharapkan. "Memang otak sudah tidak berfungsi karena sudah mati. Semua berjalan alamiah, dan keluarga menyetujui. Bapak (Nusyirwan Ismail) sudah tidak bisa lagi (meninggal dunia) sekitar jam 12.30 WITA," ujar Rachim.
Masih dijelaskan Rachim, sejak proses pelepasan peralatan medis di tubuh Nusyirwan, semua pihak baik medis dan keluarga menunggu di ruang perawatan. Termasuk, pasangan Cagub Andi Sofyan Hasdam.
"Sejak operasi (pembersihan darah di otak) sudah tidak sadar, dibantu ventilator. Yang jelas, pecahnya pembuluh darah sudah terjadi sejak tiba di rumah sakit ini. Sejak sebelum datang pun, semua tim medis sudah siap menangani beliau," demikian Rachim.
Diketahui, Nusyirwan Ismail jatuh sakit usai sarapan, Jumat (24/2), saat berada di Muara Muntai, Kutai Kartanegara, dalam rangka kampanye bersama pasangannya, Andi Sofyan Hasdam yang diusung Partai Golkar dan NasDem. Sofyan Hasdam menyebut pasangannya itu saat itu mengalami tekanan darah tinggi, dan akhirnya dilarikan ke RSUD AW Sjahranie di Samarinda.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui banyak anggotanya yang tugas mengawal pemilu jatuh sakit akibat kelelahan.
Baca SelengkapnyaKantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan mengusulkan 6.426 narapidana menerima remisi atau pengurangan masa pidana saat momen Hari Kemerdekaan Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaKorban tiba-tiba oleng lalu ambruk ke tanah. Korban pun meninggal dunia di lokasi kejadian
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaUntuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaKebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca Selengkapnya