Pembelian Alutsista Kemenhan tanpa paket suku cadang
Merdeka.com - Kepala Bidang Matra Darat Pusat pengadaan Badan sarana pertahanan Kementerian Pertahanan Kolonel Jimmy Alexander Adirman mengatakan, semua jenis Alutsista yang dibeli tahun ini sudah melalui riset sesuai kebutuhan pertahanan TNI. Jimmy juga menuturkan, pihaknya melakukan riset mendalam dan melakukan perbandingan akan alat yang dibeli.
Jimmy juga menjelaskan bagaimana sistem pembelian dan pembayaran Alutsista yang akan didatangkan. Mulai dari pinjaman dari luar negeri hingga pinjaman dari sindikasi Bank-bank milik negara. Meski begitu, Jimmy tak menyebut berapa nilai pinjaman itu.
"Ada yang masa pinjamannya satu tahun hingga lima tahun," kata Jimmy di Gedung Urip Sumoharjo, Kompleks Kemhan, Rabu (25/9).
Jimmy menerangkan dalam pembelian Alutsista juga mengikutsertakan adanya alih teknologi, terutama untuk pengoperasian dan perawatan yang mengikutsertakan industri pertahanan strategis dalam negeri, seperti PT Pindad, PT PAL, dan yang lainnya. Meski begitu, Jimmy tidak menyebut nilai pinjaman untuk keperluan untuk keperluan Alutsista itu.
Saat ditanya wartawan apakah semua pembelian Alutsista itu juga memasukkan kebutuhan suku cadang jika terjadi kerusakan, Jimmy menjawab, semua pembelian itu dikembalikan pada ketersediaan anggaran yang ada. Namun lagi-lagi, Jimmy tidak menyebut berapa ketersediaan anggaran yang ada seperti yang dimaksud.
"Untuk kebutuhan suku cadang dikembalikan pada kesediaan anggaran. Namun, sebaiknya memang ada paket untuk itu. Misal ada paket suku cadang untuk lima tahun ke depan. tapi jika semua itu dihitung, harganya akan lebih mahal dari peralatan utama yang dibeli. Kita lebih menekankan pada Alutsistanya," ujar Jimmy lebih lanjut.
Untuk model pembayaran, menurut Jimmy, dilakukan dengan berbagai tahapan. Mulai dari uang muka, terus pembayaran setelah pengiriman, kemudian pembayaran setelah sampai gudang, setelah pengujian, dan pembayaran final. Hal itu menurut Jimmy, pembayaran bertahap itu dilakukan untuk menjaga keuangan negara.
Kemhan juga menampik jika dalam pembelian Alutsista ada peran pihak ketiga. "Pembelian langsung lintas pemerintahan, langsung pertemuan kepala negara. Tidak ada pihak ketiga," kata Jimmy menjelaskan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca SelengkapnyaHendi mengajak para santri untuk memahami peluang usaha yang ada pada aktivitas pengadaan barang / jasa pemerintah.
Baca SelengkapnyaJika kereta api jadwal yang baru tarifnya lebih tinggi atau naik kelas pelayanan, maka akan dikenakan biaya tambahan untuk selisihnya dan biaya administrasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaBI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 merupakan pemilu pertama yang diselenggarakan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah deretan teknologi terbaru yang cocok dibawa ke kampung halaman.
Baca SelengkapnyaEH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaLarangan penggunaan handphone merupakan upaya untuk meminimalisasi potensi kecurangan.
Baca Selengkapnya