Pembangunan transmisi Lopana-Teling di Manado diduga bermasalah
Merdeka.com - Pembangunan transmisi line 150KV sepanjang kurang lebih 50 Km yang menghubungkan gardu induk Lopana-Teling di Manado, dituding bermasalah. Ketua LSM Aliansi Indonesia (AI) Sulawesi Utara, Franky Barends, mengatakan jika jaringan listrik yang masuk dalam program listrik nasional tersebut seharusnya terdiri dari 2 bagian yaitu upper ground dan under ground.
"Sementara pembangunan jalur Winangun-Teling sepanjang 8,5 kilometer yang seharusnya under ground atau di bawah tanah, justru dibangun di atas tanah," ujar dia.
Dengan demikian, dia menduga ada pemotongan anggaran yang belum bisa dipertanggungjawabkan ke masyarakat.
Tak hanya itu, dijelaskannya, berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 11 tahun 2006 tentang jenis usaha dan atau kegiatan wajib dilengkapi AMDAL, maka pembangunan transmisi line Lopana-Teling termasuk rencana kegiatan wajib AMDAL.
"Hal itu berdasarkan SK Gubernur Nomor 13 tahun 2009 lalu, sementara yang digunakan diduga hanya berupa UKL/UPL," ungkap Frangky lagi.
Sementara itu, General Manager PLN Wilayah Suluttenggo, Baringin Nababan, saat dikonfirmasi hanya menjawab singkat.
"Ada Permennya pak untuk transmisi UKL/UPL, untuk upper ground saya tidak mengerti," jawabnya singkat melalui pesan tertulis.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaJelang Perayaan Hari Raya PLN mencatat terdapat sebanyak 9 kasus gangguan listrik akibat penjor yang menyentuh kabel listrik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2019, Kinerja PTPN Group termasuk Regional 1 PTPN I (Eks PTPN II) menunjukan peningkatan.
Baca SelengkapnyaMenjelang Hari Natal 2023, PT Pertamina Patra Niaga mengoptimalkan layanan energi di wilayah Sulawesi, baik BBM, LPG dan Avtur.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca SelengkapnyaUntuk melistriki wilayah Maluku membutuhkan perjuangan yang berat, sebab harus menghadapi kondisi alam yang menantang.
Baca Selengkapnya