Pembagian BLT di Bengkulu Ricuh Gara-gara PNS Hingga Pengepul Sawit Minta Jatah
Merdeka.com - Pemerintah Desa Talang Panjang, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma, Bengkulu, terpaksa menunda penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa karena diprotes warga sebab 25 Kepala Keluarga (KK) di desa itu tidak masuk dalam daftar penerima bantuan.
"Penyaluran BLT terpaksa ditunda karena sempat terjadi kericuhan. Ditunda dulu dan kami akan lakukan pengecekan ulang data termasuk 25 KK yang tidak masuk dalam daftar itu," katanya saat dihubungi, dikutip Antara, Minggu (28/6).
Ia menjelaskan dari 290 KK di desa itu, 114 KK di antaranya merupakan penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial dan 100 KK menjadi penerima BLT dari Dana Desa. Sedangkan sisanya termasuk golongan keluarga mampu atau warga berkecukupan karena ada yang berprofesi sebagai PNS dan perangkat desa sehingga tidak masuk dalam daftar penerima bantuan.
Menurut Naidi, sejumlah warga yang melakukan protes saat pembagian BLT itu merupakan keluarga mampu. Sebagian besar dari mereka bahkan ada yang memiliki dua kendaraan roda empat.
"Mereka yang protes itu ada yang pengusaha pengumpul sawit dan karet, ada yang punya mobil dua biji, jadi wajar kalau kita tidak masukkan dalam daftar penerima BLT," jelasnya.
Sementara itu Kapolsek Talo Iptu Sobri mengatakan berdasarkan kesepakatan akan dilakukan verifikasi ulang terhadap data penerima BLT yang bersumber dari Dana Desa. Sedangkan para pihak yang sempat bertikai telah didamaikan di Mapolsek setempat.
Warga yang bertikai itu berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut sedangkan kedua warga yang terluka pada bagian mulut dan tangan telah diobati.
"Warga telah berdamai dan berjanji akan rukun kembali, telah dilakukan mediasi di Mapolsek," demikian Sobri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca SelengkapnyaUsai Bentrokan di Pelabuhan Sorong, TNI dan Polri Minta Maaf kepada Masyarakat
Akibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Garut Keluhkan Sebagian BLT Dikonversi Jadi Bahan Pokok
Program BLT itu tidak boleh dikonversikan dalam bentuk barang, termasuk sembako.
Baca SelengkapnyaSerahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaBansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun
Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaBerkat Bantuan Kapolda Sumut, Perut Seorang Wanita di Tebing Tinggi Ini Berhasil Disembuhkan
Berkat bantuan dari Kapolda Sumut, seorang ibu di Tebing Tinggi berhasil sembuh dari penyakitnya sejak empat bulan yang lalu.
Baca SelengkapnyaHormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu
Bapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia
Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca Selengkapnya