Merdeka.com - Suasana duka menyelimuti keluarga pilot Fokker 27 milik TNI AU yang jatuh di Perum Rajawali Bandara Halim Perdanakusuma. Mayor Penerbang Heri Setiawan merupakan pelatih pilot asal Desa Kemiri Margosari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta.

Dari pantauan merdeka.com paska jatuhnya pesawat Fokker 27 yang diterbangkan oleh Heri Setiawan ratusan pelayat mulai Kamis malam hingga Jumat pagi ini sudah mulai berdatangan ke rumah orangtua Heri Setiawan.

Mayor penerbang Heri Setiawan putra pasangan Samidi() dan Juminatun() dipastikan tewas dalam musibah jatuhnya pesawat Fokker 27 itu diketahui keluarga saat menonton tayangan berita televisi.

Selain dari media, Dwi Riyanto, Kakak ipar Heri mengatakan informasi mengenai meninggalnya adiknya juga diperoleh dari teman korban Heri dan keluarga Heri yang ada di Jakarta.

"Teman dan keluarga istri Heri mengabari kami melalui telepon. Selain kami sekeluarga di sini sudah melihat kecelakaan jatuhnya pesawat di dekat Halim," ungkap Dwi Riyanto.

Sementara, adik kandung korban, Fitri Indah Setyaningsih langsung syok dan mengalami pingsan setelah mendengar informasi jika kakaknya sebagai pelatih pilot menjadi korban jatuhnya pesawat tersebut.

Hingga saat ini, pihak TNI AU  belum memberikan kabar dan informasi kepada pihak keluarga terkait tewasnya Heri dalam tragedi jatuhnya pesawat Fokker 27 di Halim, Jakarta.

Rencananya, pihak keluarga meminta kepada TNI AU serta istri korban memakamkan pilot Heri Setiawan di Pemakaman Umum Desa yang merupakan kampung halaman korban.