Pelarian Cai Changpan Berakhir di Pedalaman Hutan
Merdeka.com - Pelarian terpidana mati kasus narkoba, Cai Changpan alias Cai Ji Fan berakhir tragis. Dia memilih mengakhiri hidup dengan gantung diri di pendalaman hutan.
Lokasi tersebut menjadi tempat persembunyiannya usai melarikan diri dari Lapas Klas I Tangerang. Warga Negara China itu kabur setelah membuat lubang di sel nya yang menembus tembok luar lapas pada September lalu.
Kepolisian sigap membentuk tim mencari keberadaan Cai Changpan. Lebih kurang 290 personel dikerahkan menyisir hutan yang sangat luas tersebut termasuk mengerahkan anjing pelacak K-9.
Tak mudah menemukan Cai Changpan yang diyakini sudah sangat memahami kondisi hutan kawasan Jasinga, Kabupaten Bogor. Maklum saja kawasan bukan area baru untuk karena sejak 2003 dia bersama istrinya tinggal di perkampungan tersebut. Ditambah lagi, Cai diketahui memiliki hobi berburu di hutan tersebut.
Pencarian mulai menemukan titik terang. Warga memberikan informasi keberadaan Cai Changpan di dalam hutan. Warga mencurigai seseorang yang beberapa kali bermalam di sebuah pabrik pembakaran ban. Sosok tersebut juga kerap mengambil makanan penghuni kawasan pembakaran ban tersebut tanpa izin.
Perburuan hampir satu bulan itu sedikit lagi membuahkan hasil. Sayangnya, saat polisi berada di lokasi yang disebutkan, tepatnya di gudang pembakaran ban, tubuh Cai Changpan sudah ditemukan tergantung di seutas tali.
"Betul, kita temukan dalam keadaan gantung diri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri saat dihubungi, Sabtu (17/10).
Pengakuan satpam pabrik pembakaran ban tersebut, Cai Changpan sempat mengancam agar keberadaannya tak dibocorkan ke siapapun. Tetapi polisi akhirnya bisa mengendus.
Kenapa Cai Changpan Memilih Bunuh Diri di Hutan
Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana, menduga alasan Cai Changpan bunuh diri karena keberadaan di hutan sudah terdesak. Seperti diketahui, dua ratus polisi memburunya di hutan tersebut.
"(Cai Changpan) Merasa mungkin sudah terdesak dengan adanya anggota kami tim gabungan ini yang terus menyusuri beberapa lokasi di Hutan Tenjo," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (19/10).
©2020 Merdeka.com/Kirom
"Sehingga ada jalan pintas dalam pikirannya untuk bunuh diri atau gantung diri di tempat pembakaran ban di Hutan Tenjo," sambungnya.
Nana menambahkan, diduga Cai Changpan memilih hutan sebagai tempat bersembunyi karena dia sangat memahami kondisi wilayah tersebut. Hal itu pula yang menjadi kendala petugas saat mencari keberadaannya di hutan.
Ciri Fisik yang Menguatkan Jasad Cai Changpan
Nana menambahkan, saat jasad Cai ditemukan, ada sejumlah bukti fisik yang menguatkan bahwa dia benar-benar Cai Changpan yang dicari.
"Hasil identifikasi beberapa ciri identik dengan terpidana Cai Changpan seperti sidik jari, tato," kata Nana.
Dia juga memastikan, Cai Changpan tewas karena bunuh diri dengan cara mengikatkan tali ke lehernya. Hal itu diperkuat dari hasil autopsi.
"Hasil pemeriksaan bedah terhadap jenazah Cai Changpan pada leher terdapat luka lecet tekan yang melingkari leher berjalan dari kiri bawah ke kanan atas dan tidak ditemukan luka lain. Kemudian tes penyaring napza atau alkohol dari bilasan urine negative," ujar dia.
"Jadi bisa dipastikan yang meninggal dunia tergantung itu adalah Cai Changpan," tegas Nana.
Nana menambahkan, saat ditemukan, jenazah Cai Changpan masih utuh. Tidak ada kerusakan sama sekali pada bagian tubuhnya sehingga diperkirakan bunuh diri dilakukan dalam 24 jam terakhir sejak ditemukan.
"Jadi perkiraan waktu (Cai Changpan) mati Jumat 16 Oktober sekitar jam 8 malam. Jadi sekitar 24 jam makanya ketika ditemukan korban masih bagus fisiknya, belum lama, baru 1 kali 24 jam ditemukan," ujarnya.
Hingga kini, jasad Cai Changpan masih berada di RS Polri.
Kematian Cai Changpan masih menyisakan misteri soal bagaimana pelariannya dari lapas bisa berjalan mulus. Dia menggali lubang dengan diameter 2,5 dan panjang 30 meter. Lubang yang menembus gorong-gorong itu dia buat selama lebih kurang 8 bulan.
Terkait kasus itu sendiri, Polisi telah menetapkan resmi menetapkan dua petugas Lapas Kelas I Tangerang sebagai tersangka. Keduanya membantu Cai untuk menyediakan pompa air dan menyimpannya. Atas jasanya itu mereka dijanjikan sejumlah uang dengan nominal Rp100.000.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas
Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaTiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaKepergok Mengintip ke Kamar Mandi, Seorang Pria Bunuh Calon Adik Ipar
Pelaku dan korban sempat cekcok dan melangsungkan penganiayaan hingga meninggal dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aksi Prajurit TNI Patahkan Teror KKB Hingga Pelaku Kocar-kacir Kabur ke Hutan
Prajurit TNI dengan gagah berani berhasil membuat KKB kocak-kacir
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaDatangi Makam Ibu yang Terdampak Banjir, Aksi Perempuan Ini Curhat Kesepian Jalani Sahur Sendiri Tuai Haru
Kehilangan orang terkasih merupakan kondisi berat yang tak mudah untuk dilalui.
Baca SelengkapnyaLansia Kena Peluru Nyasar, Polisi Sebut Bukan dari Senjata Rakitan
Korban tidak sadar jika dirinya telah kena peluru nyasar. Dia tengah tidur saat tertembak.
Baca SelengkapnyaTampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaIbu Hamil di Jambi Diterjang Peluru Nyasar saat Polisi Tangkap Kurir Narkoba
Penyergapan kurir narkoba di Tanjung Jabung Barat, Jambi diwarnai insiden tak diinginkan. Seorang ibu hamil terluka akibat diterjang peluru petugas.
Baca Selengkapnya