Keluarga pelaku perbudakan datangi KPAI
Merdeka.com - Keluarga Yuki Irawan, pemilik pabrik panci yang memperbudak buruh malah melaporkan polisi ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 16.10 WIB menggunakan sebuah mobil.
Penyebabnya karena 3 anak Yuki yang masih di bawah umur ikut di tangkap oleh polisi tanpa pendampingan hukum.
Pantauan merdeka.com, Senin (6/5), mereka yang datang adalah Istri Yuki bernama Maya beserta ketiga anaknya Siska (19), Sinta (14) dan Steven (5) lalu adik kandung Yuli, Susan. Mereka datang didampingi oleh kuasa hukum mereka, Tety.
Yuki melapor ke KPAI karena polisi mengangkut anak-anaknya tanpa didampingi pengacara. Padahal pengacara dibutuhkan."Dalam penggerebekan ketiga anaknya ikut diangkut polisi dan diperiksa tanpa didampingi," terang Tety.
Adapun soal aduan para buruh, keluarga perusahaan kuali itu memilih untuk bungkam perihal kasusnya. Mereka menyerahkan ke kuasa hukumnya. "Tanya kuasa hukum saya saja," kata Maya.
Hingga pukul 16.20 WIB mereka masih berada di ruang pengaduan KPAI. Mereka diterima oleh anggota bagian pengaduan bernama Nanda.
Sebelumnya, Jumat sore lalu petugas kepolisian berhasil menyelamatkan sebanyak 25 buruh asal Lampung dan Cianjur yang dipekerjakan layaknya budak di perusahaan wajan itu. Petugas juga masih mengejar dua orang tersangka yang bekerja sebagai mandor serta menetapkan kedua mandor tersebut daftar pencarian orang oleh Polda Metro Jaya.
Bahkan kepolisian masih terus melakukan penelusuran terkait pembekingan petugas kepolisian dan TNI. Dan, pada Senin pagi, petugas dari Mapolda Metro Jaya mendatangi kediaman tersangka Yuki Irawan. Hal itu dilakukan karena Polda Metro Jaya telah mendalami informasi adanya pembekingan pabrik wajan tersebut.
"Selama ini pelaku memanfaatkan petugas yang datang ke rumahnya. Padahal hanya untuk patroli. Namun, kedatangan polisi dan TNI dimanfaatkan oleh tersangka untuk menakuti nakuti karyawan untuk tidak berbicara terkait perbudakan, dengan masyarakat dan kepolisian," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto saat mengunjungi lokasi industri tersebut.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaBagi orangtua yang ingin mengajak anaknya melakukan perjalanan mudik secara cukup jauh, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaPayudara wanita mengalami perubahan dari masing-masing rentang usia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, ada kepercayaan bahwa orang yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan keberkahan
Baca SelengkapnyaPara peserta akan diajak KPU RI melihat langsung pemungutan dan penghitungan suara.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf tersebut dibacakan langsung oleh para pegawai yang dijatuhi sanksi berat oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Baca SelengkapnyaMengapa sejumlah budaya sama-sama mengganggap tabu untuk membuka payung di dalam ruangan? Ketahui penjelasannya mengapa hal ini terjadi.
Baca Selengkapnya