Pelaku bom Bali 2002 nilai ISIS menyimpang dari niat jihad
Merdeka.com - Pelaku bom Bali tahun 2002, Ali Imron mengaku kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) telah menyimpang dari niat jihad. Kelompok itu dianggapnya lebih senang lakukan pembantaian bukan memerangi kemaksiatan.
"Ingat ya, tidak baik jika melakukan cara-cara dengan pengeboman. Jihad adalah perang bukan membunuh atau membantai," kata Ali Imron di Polda Metro Jaya, Rabu (25/11).
Berkaca pada pelaku peledakan bom di Paris, Imron mengaku cara berpikir ISIS berbeda dengan kelompoknya. Dirinya juga tidak mengetahui asal usul kelompok radikal itu.
"Kalaupun toh mungkin itu pun dilakukan oleh orang-orang ISIS, itu berbeda pemahaman kami dengan mereka," ujarnya.
Pemahaman itu, lanjut Imron, kelompoknya saat itu tidak pernah menjelekkan kepala negara. Kala itu masih dipimpin Presiden ke-2 Soeharto. Dirinya di tahun 1985 sampai 1994, akhirnya kabur ke Afganistan.
"Meskipun kami keluar dari rezim Soeharto, kami belum pernah mengkafirkan Soeharto atau orang-orang yang duduk di pemerintahan bilang kafir, engga pernah. Kalau saya punya pemikiran seperti itu maka orang sudah habisi kami," tegasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaPrabowo menceritakan kembali momen saat berdebat dengan Anies. Prabowo mengucapkan kata 'ndasmu etik'.
Baca SelengkapnyaTiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin dan Anies tidak ingin orang-orang tidak punya etika memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengajak seluruh rakyat Indonesia dari elemen manapun untuk turut hadir dalam kampanye akbar terakhir AMIN di JIS.
Baca SelengkapnyaBayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, ketidaknetralan dalam Pemilu akan merusak demokrasi.
Baca SelengkapnyaSoal fotonya bareng Sufmi Dasco Ahmad sebatas silaturahmi antar pimpinan DPR.
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan, kedua partai Koalisi Perubahan tersebut akan selalu bersama meski Pilpres sudah usai.
Baca Selengkapnya