Pelajar Protes Pemekaran Luwu Utara ke Jokowi di Pembukaan Muktamar IPM
Merdeka.com - Pembukaan Muktamar XXI Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Senin (19/11), diwarnai kericuhan. Sebabnya di penghujung acara, 3 orang peserta pembukaan muktamar tiba-tiba mendekati panggung dan berteriak ke arah Jokowi.
Mereka juga membentangkan karton bertuliskan "Cabut Moratorium Pemekaran Luwu Tengah". Lantaran mengganggu jalannya acara, Pasukan Pengamanan Presiden (Presiden) mengamankan peserta tersebut.
Salah satu peserta muktamar IPM yang melayangkan protes kepada Jokowi, mengaku ingin meminta Kepala Negara mencabut moratorium DOB (Daerah Otonomi Baru), yang menghambat pemekaran di daerah termasuk DOB Kabupaten Luwu Tengah.
"Kami minta cabut moratorium pemekaran Luwu Tengah," tegas pria berkemeja biru yang enggan menyebutkan namanya ini.
Dia juga menegaskan, aksi protes sengaja dilakukan di pembukaan Muktamar XXI IPM karena Jokowi hadir dalam acara ini.
"Karena momentumnya pas," kata dia.
Komandan Paspampres, Mayor Jenderal TNI Suhartono mengatakan anggotanya terpaksa mengamankan pelajar yang berteriak sambil membentangkan karton ke arah Jokowi guna menjaga kondusifitas acara pembukaan Muktamar XXI IPM.
"Karena masih acara, ada protokolnya, ada Undang-undangnya, Paspampres menghalau mereka mengamankan ke luar arena. Setelah itu mereka diserahkan ke panitia acara," jelas Suhartono.
Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki mengatakan Jokowi membuka diri bagi pelajar yang ingin memberikan masukan dan kritikan. Jokowi, lanjut Teten, selalu mendengar aspirasi rakyat.
"Pak Jokowi barangkali adalah Presiden yang paling mudah diakses oleh rakyatnya. Pintu Istana dibuka lebar dan beliau juga suka blusukan menghampiri rakyatnya," kata Teten.
"Jadi peserta muktamar IPM yang mau berkomunikasi dengan Presiden, beliau pasti akan menyambut dengan tangan terbuka. Apalagi anak muda, di tengah persaingan dunia yang ketat saat ini, beliau melihat masa depan Indonesia ada di tangan mereka," sambungnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaIa menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini, ada 17.000 mahasiswa dengan 11 fakultas di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Baca SelengkapnyaMenurut KPU RI, hal itu tidak relevan sebab Jokowi bukan bagian dari peserta pemilu.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaGolkar akan menanti bagaimana langkah yang akan diambil Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKPU Surakarta belum menerima informasi apakah Presiden Jokowi dan keluarga juga akan mencoblos di Solo.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnya