Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pekan ini, pemerintah bahas payung hukum pantau WNI pulang dari Suriah

Pekan ini, pemerintah bahas payung hukum pantau WNI pulang dari Suriah Jokowi di Mabes TNI. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (purn) Moeldoko mengaku akan terus memantau WNI pulang dari Suriah. Pihak istana juga kata Moeldoko akan menggelar rapat bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Kepala BIN, Budi Gunawan, serta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Saya akan rapatkan dengan Menlu dengan Kumham dengan berbagai jajaran dengan kepolisian, BIN, TNI, untuk menyikapi itu tapi bagaimana menyiapkan contency plan, kan kalau menghadapi orang-orang kita yang ada di suriah yang pulang ke Indonesia kira-kira dalam minggu ini (kita rapatkan) sudah kita jadwalnya," kata Moeldoko di Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jl Merdeka Utara, Rabu (16/5).

Dalam rapat tersebut akan ditentukan payung hukum yang digunakan untuk bisa memantau masyarakat atau pihak-pihak yang datang ke Indonesia dari Suriah. Dia mencontohkan seseorang yang pernah pergi ke Suriah akan ditelisik lebih dalam oleh pihak imigrasi serta pihak terkait seperti BIN, TNI serta pihak KemenkuHAM.

"Nanti ada kesepakatan-kesepakatan, misal namanya si A ada datanya pernah pergi ke suriah tanggal sekian, pulang nama foto bisa segera diedarkan imigrasi kepada seluruh jajarannya. Sehingga semuanya aware dengan situasi itu, itu lah kira-kira," kata Moeldoko.

Sementara menurut Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta kepada seluruh lapisan masyarakat lebih pro aktif memantau pergerakan yang mencurigakan. Khususnya yang mengarah ke tindakan terorisme dan radikalisme.

"Bila perlu hansip, segala macam, orang-orang dilibatkan semua. Kan negara kita," kata Ryamizard di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/5).

Menurut Ryamizard, pemerintah saat ini tengah mewaspadai adanya informasi terkait kepulangan 500 WNI dari Suriah. Mantan Pangkostrad ini mengatakan kepolisian, TNI, dan intelijen terus melakukan pengawasan serta pemantauan terhadap 500 WNI ini.

"Mengawasi macam-macam. Yang penting gini lah, bangsa ini harus aman, rakyat harus senang, kalau didiamkan saja sama tentara dan lain-lain kan nanti enggak tenang," ucap Ryamizard.

Ryamizard pun meyakini bahwa Polri, TNI, dan intelijen mempunyai personel yang cukup untuk memantau pergerakan dari 500 WNI tersebut.

"Polisi, tentara, saya yang di Kemhan mantau juga," tegasnya.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Empat WNI di Malaysia Lolos dari Hukuman Mati dan Seumur Hidup

Kisah Empat WNI di Malaysia Lolos dari Hukuman Mati dan Seumur Hidup

Pengacara mengatakan kepada majelis hakim pemohon telah menyatakan insaf dan bertobat, dan hanya sekali mengajukan banding ke Mahkamah Tinggi.

Baca Selengkapnya
Pensiunan TNI AU Berpangkat Kapten Panik Tersesat saat Umrah, Ditolong Seorang Wanita 'Ibu ini Malaikat Apa'

Pensiunan TNI AU Berpangkat Kapten Panik Tersesat saat Umrah, Ditolong Seorang Wanita 'Ibu ini Malaikat Apa'

Pensiunan TNI AU berpangkat Kapten panik tersesat ketika Umrah, beruntung ada sosok wanita yang menolongnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Wamen Raja Juli Serahkan Sertifikat Tanah Makam Sunan Bonang

Wamen Raja Juli Serahkan Sertifikat Tanah Makam Sunan Bonang

Sudah sepatutnya makam yang kerap menjadi tujuan wisata religi masyarakat memiliki kepastian hukum.

Baca Selengkapnya
Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Tercatat dalam peristiwa itu, sebanyak kurang lebih 65 orang terbunuh.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Ini 6 Syarat Pemilih dalam Pemilu 2024 Sesuai Undang-Undang, Ketahui Batas Waktu Memilih di TPS

Ini 6 Syarat Pemilih dalam Pemilu 2024 Sesuai Undang-Undang, Ketahui Batas Waktu Memilih di TPS

Berikut enam syarat pemilih dalam Pemilu 2024 sesuai dengan Undang-Undang berlaku.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Pastikan Bansos Tidak Akan Dihentikan: Program Jaminan Sosial Sudah Lama Digagas Pemerintah

Moeldoko Pastikan Bansos Tidak Akan Dihentikan: Program Jaminan Sosial Sudah Lama Digagas Pemerintah

Sebelumnya Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis berpandangan pembagian bansos oleh pemerintah sangat rentan disalahgunakan

Baca Selengkapnya