Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pejabat ini duga uang suap Dirjen Hubla akumulasi beberapa proyek

Pejabat ini duga uang suap Dirjen Hubla akumulasi beberapa proyek Kepala KSOP Tanjung Emas Gunung Rooseno. ©2017 merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Tanjung Emas, Gunung Rooseno meyakini jika suap yang dilakukan oleh Komisaris PT Adhiguna Keruktama, Adiputra Kurniawan terhadap Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono merupakan akumulasi dari beberapa proyek pengerukan pelabuhan di daerah.

Pasalnya, suap senilai Rp 20,47 miliar tidak mungkin dilakukan untuk pelicin sebuah proyek pengerukan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang proyeknya hanya bernilai Rp 40,5 miliar.

"Nilai investasi semula Rp 50 miliar, menjadi dana anggaran kita hanya Rp 40,5 miliar. Sekarang dana (suap) yang diterima Rp 20 miliar dari mana? Tidak mungkin. Pasti ada beberapa akumulasi seluruhnya, gitu kan. Saya sangat prihatin sekali memang ini terjadi pada kementerian kita," tegas Gunung usai mengikuti rapat di Kantor Wilayah Dirjen Bea dan Cukai Jateng dan Yogyakarta Jalan Yos Sudarso, Kota Semarang, Jateng, Jumat (25/8).

Gunung mengungkapkan, saat ini ada beberapa proyek pengerukan di beberapa pelabuhan di daerah yang sedang dan akan berlangsung. Di Jateng sendiri, Gunung menjelaskan ada sebanyak 3 proyek pengerukan pelabuhan yang dikerjakan.

"Jadi disinggung-singgung proyek mana? Proyek (pengerukan pelabuhan) Tanjung Emas, padahal di Jawa Tengah ada 3 proyek pengerukan ini dengan sistem crane slim yang belum selesai," ungkapnya.

Gunung mencontohkan, salah satu proyek di Jateng yang sedang berlangsung yaitu pengerukan di Pelabuhan Juwana, Pati, Jateng. Dirinya yakin, tidak hanya satu perusahaan itu saja yang digunakan dalam tender proyek pengerukan pelabuhan di beberapa daerah.

"Sebetulnya ada beberapa perusahaan yang dia pegang, termasuk di Juwana. Kan sekarang ada proyek pengerukan, termasuk perusahaan mereka juga. Hanya belum selesai. Apakah dia sudah tender atau belum saya kurang paham. Tapi kalau punya kita one hundred persen sudah selesai," bebernya.

Gunung memastikan jika proyek pengerukan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sudah selesai dua minggu yang lalu. "Proyek ini sudah selesai 100 persen dan sudah diserahkan kepada kita, Pelabuhan Tanjung Emas, penyerahannya sudah selesai dua minggu yang lalu, diserahkan pada kita," jelasnya.

Sehingga, Gunung menyakini jika pihaknya tidak terlibat secara langsung terkait suap yang melibatkan pejabat Kementrian Perhubungan (Kemenhub) di Jakarta.

"Ini kan kami tidak ada hubungan dengan sana (kasus dirjen hubla). Ini kan karakter manusianya. Jadi kalau saya lihat hubungan antara kita dengan (kasus) itu tidak ada," ujarnya.

Gunung pun sempat menduga, sama seperti yang diakui Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi jika suap tersebut merupakan bentuk ucapan terima kasih dari Komisaris PT Adhiguna Keruktama, Adiputra Kurniawan terhadap Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono.

"Mungkin apakah itu ucapan terima kasih atau bagaimana bentuknya, tapi kalau untuk teknis sudah kita lakukan dengan benar. Ya administrasi, teknis sudah benar kita lakukan. Hanya memang di sini kita sangat prihatin kok Semarang gitu yah," tuturnya.

Gunung pun merasa keberatan jika pihaknya dituding terlibat dalam kasus suap tersebut. Pasalnya, jajaran dan stakeholder di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sudah melakukan pakta integritas dengan KPK. Sehingga pihaknya juga meminta kepada jajarannya untuk tidak bermain di semua proyek di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

"Ditujukan ke saya, saya sangat keberatan kalau Pelabuhan Tanjung Emas ditunjuk sebagai proyek yang akhir. Itulah kenyataan di televisi saya tidak memahami hal itu. Yang jelas kami sudah pakta integritas (dengan KPK) artinya tidak ada. Jangan kan bermimpi, kepingin saja tidak ada. Saya sudah terapkan tidak ada yang bermain-main," pungkasnya.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tidak Terima Proyeknya Dipalak, Dedi Mulyadi Sambangi Rumah Preman, Ending-nya Istrinya Diberi Uang Buat Modal

Tidak Terima Proyeknya Dipalak, Dedi Mulyadi Sambangi Rumah Preman, Ending-nya Istrinya Diberi Uang Buat Modal

Politikus Partai Gerindra, Dedi Mulyadi, kesal mengetahui pembangunan jembatan di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, diganggu preman.

Baca Selengkapnya
Dijanjikan 5.000 Suara, Caleg di Palembang Tertipu Puluhan Juta Rupiah

Dijanjikan 5.000 Suara, Caleg di Palembang Tertipu Puluhan Juta Rupiah

Caleg DPRD SUmsel MM melapor ke polisi. Dia mengaku sebagai korban penipuan dan penggelapan terkait transaksi suara pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Suaminya Tulang Punggung Keluarga, Istri Ipin Si Preman Memohon ke Dedi Mulyadi Minta Damai Kasus Palak Proyek Jembatan

Suaminya Tulang Punggung Keluarga, Istri Ipin Si Preman Memohon ke Dedi Mulyadi Minta Damai Kasus Palak Proyek Jembatan

Begini momen istri Ipin, sosok preman pemalak proyek jembatan minta bantuan Dedi Mulyadi agar dibebaskan dari penjara.

Baca Selengkapnya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
Butuh Waktu 40 Tahun Bangun Tanggul Laut di Pantura Jawa, Menhan Prabowo Ikut Turun Tangan

Butuh Waktu 40 Tahun Bangun Tanggul Laut di Pantura Jawa, Menhan Prabowo Ikut Turun Tangan

Proyek tersebut butuh waktu tidak sebentar hingga dana jumbo senilai USD60 miliar, atau setara Rp934,5 triliun.

Baca Selengkapnya
Tak Ingin 50 Juta Warga Pantura Tenggelam, Prabowo: Pembangunan Tanggul Raksasa Harus Dipercepat

Tak Ingin 50 Juta Warga Pantura Tenggelam, Prabowo: Pembangunan Tanggul Raksasa Harus Dipercepat

Proyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.

Baca Selengkapnya
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi  Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.

Baca Selengkapnya
Sempat Mangkrak, Embung Senilai Rp2,5 Miliar di Kebumen Ini Justru Terbengkalai dan Ciptakan Masalah Baru bagi Warga

Sempat Mangkrak, Embung Senilai Rp2,5 Miliar di Kebumen Ini Justru Terbengkalai dan Ciptakan Masalah Baru bagi Warga

Proyek bendungan itu sempat mangkrak diduga karena kontraktornya tidak dibayar.

Baca Selengkapnya