Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PEHA Fokus Double Digit Growing di 2019

PEHA Fokus Double Digit Growing di 2019 phapros. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Phapros Tbk atau yang tercatat dengan nama PEHA di Bursa Efek Indonesia, terus menorehkan prestasi dengan pertumbuhan yang signifikan di bidang keuangan dan kinerja. PEHA yang saat ini memproduksi lebih dari 200 jenis obat yang terdiri atas obat jual bebas atau OTC dan Obat resep baik Generik ataupun bermerek, telah berhasil menaikkan aset perusahaan.

Jumlah aset PEHA terus meningkat selama 3 tahun terakhir. Pada 2016 Rp 883,29 miliar, 2017 Rp 1,17 triliun dan pada 2018 Rp 1,87 triliun. Pertumbuhan nilai asset pada 2018 tercatat sebesar 58,91 persen atau setara Rp 692,72 miliar.

"Pertambahan asset PT Phapros di 2018 terjadi karena adanya aksi korporasi berupa akuisisi PT Lucas Djaja dan anak perusahaannya di Bandung," ujar Direktur Utama PT Phapros, Tbk, Barokah Sri Utami atau yang akrab disapa Emmy.

Di bidang kinerja keuangan, laba PEHA naik 6,41 persen dari Rp 125,27 miliar pada 2017 menjadi Rp 133,29 miliar pada 2018. Penjualan bersih atau net sales juga terjadi peningkatan dalam kurun 5 tahun berturut-turut. Pada 2014 tercatat Rp 578,14 miliar, 2015 Rp 691,25 miliar, tahun 2016 Rp 816,13 miliar, 2017 Rp 1,02,13 triliun, dan pada 2018 Rp 1,022,97 triliun.

"Kontributor terbesar penjualan PEHA pada tahun 2018 berasal dari segmen obat generik di mana kontribusinya mencapai lebih dari 50 persen dari total penjualan," tambah Emmy. Pada laba tahun berjalan atau current year profit juga terjadi peningkatan. Pada 2014 sebanyak Rp 44,99 miliar, 2015 Rp 63,01 miliar, 2016 Rp 87 miliar, 2017 Rp 125,27 miliar, dan pada 2018 Rp 133,29 miliar. Tak hanya itu di 2018, PEHA berhasil mempertahankan net profit marginnya atau perbandingan laba bersih terhadap penjualan tetap double digit yaitu sebesar 13 persen.

Pada RUPS Tahun Buku 2018 yang digelar hari ini, Phapros juga membagikan dividen yang setara dengan Rp 92,6 miliar atas 840 juta lembar saham. Sehingga dividen per lembar sahamnya sebesar Rp 110.26 (sebelum pajak). Dividen yang dibagikan tahun ini meningkat 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kinerja keuangan yang positif ini juga sejalan dengan peningkatan kinerja Tata Kelola dan Kesisteman PEHA, di mana skor KPKU (Kriteria Penilaian Kinerja Unggul) saat ini mencapai 479,75 dan masuk kategori Good Performance Company, selain itu peningkatan skor perolehan GCG sebesar 86,72 pada 2018 yang semula 79,48 pada 2017 juga berhasil diraih. Tidak hanya itu, di 2018 PEHA juga meraih skor atas SMK3 sebesar 88,55 persen dan masuk predikat gold.

Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, PEHA juga melakukan kegiatan yang sejalan dengan komitmen Sustainable Development Goals (SDGs) melalui berbagai program CSR nya seperti seperti dengan menggalakkan posyandu untuk monitoring gizi buruk atau kasus stunting, pemberdayaan masyarakat melalui UMKM dan mengadakan program pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga sekitar pabrik. Tak hanya itu, PEHA juga mengembangkan kawasan ekowisata Maroon Mangrove Edu Park yang berlokasi di Pantai Maron, Semarang Jawa Tengah.

Outlook PEHA 2019

Pada 2019 ini PEHA berfokus pada pertumbuhan revenue dan laba bersih sebesar Double Digit. Untuk melakukan hal itu, PEHA melakukan beberapa langkah seperti membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak, baik dari dalam dan luar negeri, serta memacu angka bisnis ekspor. PEHA juga berencana melakukan financial action dengan pelaksanaan right issue mencapai Rp 1 triliun pada semester II 2019.

Untuk inovasi produk dan pengembangan di 2018, PEHA mengembangkan sediaan farmasi dalam bentuk Carpoule untuk anestesi gigi serta produk anti aging bekerjasama dengan Universitas Airlangga. Selain sediaan farmasi, PEHA juga melakukan pengembangan alat kesehatan yang merupakan hasil hilirisasi riset dalam negeri dari pusat riset dan universitas. Dari sisi pengembangan bisnis anorganik yang tercantum dalam rencana jangka panjang perusahaan, PEHA berencana akan mengakuisisi fasilitas pelayanan kesehatan.

Tak lupa PEHA juga akan meluncurkan produk baru sebanyak 12 produk pada 2019 ini. Di pengembangan teknologi, PEHA memfokuskan pada Internet of Things untuk operasional marketing dan produksi, serta melakukan integrated system dengan anak perusahaan.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Pefindo Naikkan Peringkat Semen Indonesia Jadi iDAA+, Ini Faktor Pemicunya
Pefindo Naikkan Peringkat Semen Indonesia Jadi iDAA+, Ini Faktor Pemicunya

Semen Indonesia dinilai mampu mempertahankan kinerja positif dengan mengamankan sektor penjualan dan pendapatan.

Baca Selengkapnya
Pecah Rekor, Harga Beras di Bulan Februari 2024 Tertinggi Sepanjang Sejarah
Pecah Rekor, Harga Beras di Bulan Februari 2024 Tertinggi Sepanjang Sejarah

Berdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Naik 20 Persen, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023
Naik 20 Persen, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023

Perusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun

Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Penerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun

Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.

Baca Selengkapnya
Hasil Jokowi 'Kondangan' Pangeran Mateen dan Absen HUT PDIP: Bawa Pulang Investasi Rp7 Triliun
Hasil Jokowi 'Kondangan' Pangeran Mateen dan Absen HUT PDIP: Bawa Pulang Investasi Rp7 Triliun

Estimasi investasi dari 2 negara tersebut diperkirakan mencapai Rp7 triliun.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024

Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.

Baca Selengkapnya