Pegawai Alfamart Lapor Polisi, Pengendara Mercy Curi Cokelat Segera Diperiksa
Merdeka.com - Kepolisian Resor Tangerang Selatan, mengaku telah menerima laporan tindak pidana dugaan pencurian dan intimidasi oleh pegawai Alfamart melalui kuasa hukumnya, Senin (15/8/2022).
Kapolres Tangsel, AKBP Sarly Sollu, mengaku telah menerima pelaporan kasus tindak pidana dengan terlapor Mariana.
"Pelaporan yang dilakukan dugaan pencurian dan intimidasi. Rencananya dia mau buat dua laporan, jadi bahasanya pihak alfamart melalui kuasa hukumnya membuat laporan dugaan pencurian dan intimidasi," kata Kapolres Tangsel, AKBP Sarly Sollu, dikonfirmasi, Senin (15/8/2022).
Kapolres mengaku, akan segera menindaklanjuti pelaporan itu, setelah penyidik ditetapkan dalam menangani perkara itu.
"Akan segera ditindak lanjuti, karena sudah menunjuk penyidik. Penanganannya di Polres, pelapor minta ditangani polres," kata dia.
Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Aldo membenarkan ada dua laporan yang disampaikan korban pegawai Alfa dan kuasa hukumnya.
"Terkait pencurian dan juga pengancaman. Mereka bikin dua laporan," kata Aldo.
Dia menegaskan, saat ini baru memperoleh keterangan dari pihak pelapor, sementara terlapor belum dijadwalkan untuk menjalani pemeriksaan.
"Laporan segera kita tindaklanjuti, penyidik sudah ditunjuk, baru melakukan klarifikasi saksi-saksi. Sementara baru kita klarifikasi dari pihak pelapor dan korban," jelas Aldo.
Sikap Alfamart
Alfamart akan membela karyawannya korban pengancaman seorang ibu pengendara mobil Mercy yang mengambil cokelat tanpa membayar. Alfamart juga membuka peluang membawa kasus pengancaman ini ke jalur hukum.
"Alfamart sedang melakukan investigasi internal lebih lanjut dan apabila diperlukan Alfamart akan mengambil langkah hukum selanjutnya," kata Corporate Communication GM Alfamart, Nur Rachman melalui keterangan tertulis, Senin (15/8).
Nur membenarkan karyawannya mendapatkan ancaman dari konsumen yang terbukti mengambil barang tanpa membayar. Dia menyebut, kejadian terjadi pada pada 13 Agustus 2022 pukul 10.30 di Alfamart Sampora, Kampung Sampora RT 04, RW 02, Desa Sampora, Kecamatan Cisauk, Tangerang Selatan.
"Karyawan kami menyaksikan kejadian konsumen yang telah mengambil barang tanpa membayar. Setelah dimintai pertanggungjawaban, konsumen baru membayar produk cokelat yang diambilnya. Dari investigasi karyawan pun menemukan produk lain yang di ambil selain cokelat," jelas Nur.
Nur menegaskan, Alfamart sangat menyayangkan adanya tindakan lanjutan sepihak dari konsumen dengan membawa pengacara yang membuat karyawan Alfamart tertekan.
Di media sosial, viral sebuah cuitan oleh akun @Mei2Namaku pada Minggu (14/8) kemarin. Akun tersebut mengunggah ulang kejadian seorang ibu mengambil tiga cokelat di Alfamart tanpa membayar.
"Ibunya ketahuan ngambil cokelat enggak bayar. Karyawan Alfamart diancam UU ITE oleh si Ibu, dipaksa minta maaf. Yang nyolong siapa yang suruh minta maaf siapa," tulis @Mei2Namaku.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain menjadi tulang punggung keluarga, sosoknya mengungkap hal lain.
Baca SelengkapnyaAnak seorang penjual ayam berhasil menjadi seorang Perwira Polisi. Berkat kerja kerasnya, ia mampu menggapai mimpi untuk menjadi Polisi.
Baca SelengkapnyaGerak gerik pelaku membuat pegawai minimarket curiga. Sehingga saat dia meninggalkan minimarket, langsung dicegat gawai dan dilaporkan ke polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata, Ini Penyebab Sebenarnya Beras Sulit Ditemukan di Alfamart dan Indomaret
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSetelah ditetapkan tersangka, Bripka ED, polisi pengemudi Alphard yang ancam warga ditahan di sel khusus.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca Selengkapnya