Pedagang di Papua minta harga daging sapi tetap Rp 115 ribu per kg
Merdeka.com - Pedagang daging di Kota Sorong Provinsi Papua Barat meminta harga daging sapi di daerah ini tidak diturunkan. Mereka juga meminta harga daging sapi di Papua tidak disamakan dengan harga daging sapi di Pulau Jawa.
Menurut Amir (32), pedagang daging di Pasar Remu Sorong, Senin, harga daging sapi di Kota Sorong masih stabil Rp 115 ribu per kilogram.
"Harga tersebut adalah harga standar selama setahun terakhir dan harga itu tidak memberatkan masyarakat di sini," kata Amir seperti dikutip dari Antara, Senin (30/5).
Dia mengatakan, imbauan Presiden Joko Widodo agar pedagang di seluruh Indonesia dapat menurunkan harga daging sapi di bawah Rp 80 ribu per kilogram sangat memberatkan pedagang Kota Sorong.
"Harga daging sapi di Kota Sorong tidak bisa disamakan dengan di Pulau Jawa karena Sorong masih mendatangkan daging dari luar daerah dengan biaya transportasi yang cukup mahal," ujar dia pula.
Dia menyampaikan bahwa seluruh pedagang daging sapi di Kota Sorong masih tetap mempertahankan harga Rp 115 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Sorong Parjo secara terpisah mengatakan bahwa harga daging sapi di Kota Sorong masih stabil.
Menurutnya, harga daging sapi di Kota Sorong tidak bisa diturunkan sampai di bawah Rp 80 ribu per Kg sesuai permintaan Presiden Joko Widodo, karena Kota Sorong masih mendatangkan daging sapi dari luar dengan biaya transportasi yang cukup tinggi.
"Apabila pemerintah memaksakan untuk menurunkan harga daging sapi Rp 80 ribu per kilogram pasti pedagang akan mogok," ujar dia lagi.
Pemerintah setempat akan berupaya menekan agar harga daging tersebut tidak mengalami kenaikan selama bulan Ramadan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaTerkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaMakanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca Selengkapnya