PDIP tak ingin campuri kasus Ratna Sarumpaet
Merdeka.com - Aktivis Ratna Sarumpaet melalui kuasa hukumnya meminta agar menjadi tahanan kota. Hal itu ia ajukan setelah resmi ditahan atas kasus berita bohong alias hoaks kalau dirinya dianiaya di kawasan Bandung, Jawa Barat.
Menanggapi hal tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku, tak ingin mencampuri atau mengurusi hal tersebut. Tapi, dengan adanya hal tersebut ia ingin agar menjadi bahan pembelajaran bagi semua pihak.
"Proses hukum itu jadi ranah aparat penegak hukum. Hukum memang harus ditegakan nah kami tidak mencampuri hal tersebut, yang penting kita mengambil pelajaran bahwa pun yang namanya pemimpin tidak boleh grusa-grusu, tidak boleh cepat merespon, tidak boleh telinganya tipis, tidak boleh emosional, apa yang harus disampaikan harus diendapkan terlebih dahulu, karena mulut adalah harimau mu," katanya di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (8/10).
Lalu, saat ditanyakan apakah kasus yang menimpa Ratna menguntungkan pihak Prabowo. Ia tak ingin mengurusi hal tersebut.
"Kami tidak akan berbicara untung rugi kasus, mana ada kebohongan menimbulkan keuntungan politik tidak ada, keuntungan politik itu tercapai melalui kerja keras. Sebaiknya kita belajar dari atlet, terlebih kaum difabel mereka menunjukkan dalam keterbatasannya menggapai prestasi, menggapai kinerja yang baik, dengan bekerja keras dengan aturan main yang baik, dunia politik Indonesia harus belajar dari nilai-nilai sportifitas dalam dunia olahraga," ujarnya.
Selain itu, Hasto membantah terkait adanya isu jika kubu Joko Widodo telah membayar Ratna Sarumpaet dalam melakukan hal tersebut. Dan dia ingin agar isu tersebut tak lagi digulirkan.
"Ya kami tidak pernah melakukan hal tersebut, itu hanya isu-isu yang saya rasa tidak perlu ditanggapi karena itu menunjukkan keberadaban kita bayar membayar dalam capres-cawapres itu kan merendahkan kualitas demokrasi kita, sehingga kita enggak perlu menanggapi isu-isu yang kurang membangun peradaban publik," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP Tanggapi Sindiran Prabowo 'Ndasmu Etik' ke Anies: Tak Ada Gunanya Debat jika Tanpa Etika!
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan ‘Ndasmu etik’ yang dilontarkan Prabowo Subianto usai debat capres dalam Rakornas Gerindra.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP: Baru Usul Hak Angket, Ganjar Langsung 'Disetrum'
Menurut Hasto, 'setruman-setruman' itu tak hanya diterima oleh Ganjar Pranowo namun ada beberapa media lain yang kena 'setruman' terkait Hak Angket.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP: Kami Hormati Prabowo Latihan Blusukan, Ganjar Sudah Tidur di Rumah Warga
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang mencoba latihan blusukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasto PDIP Ungkap Ada Tekanan Terkait Hak Angket: Mau Rebut Kursi Ketua DPR
Hasto ungkap PDIP menerima tekanan terkait hak angket
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Sebut Keppres Pemberhentian Prabowo Harus Dicabut Sebelum Beri Pangkat Baru
Hasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaHasto Bicara Sikap PDIP: Di Dalam atau Luar Pemerintahan Demi Kepentingan Rakyat
Hasto mengatakan, sikap oposisi atau koalisi akan dilakukan demi kepentingan rakyat.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP: PPP Sudah Nyatakan Sikap Resmi Dukung Hak Angket
Hasto mengingatkan, pengajuan hak angket membutuhkan tahapan dan berbagai persiapan.
Baca SelengkapnyaPDIP Nilai Paslon 02 Unggul Dalam Emosi, TKN Balas: Mereka Sedang Tak Baik-Baik Saja
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro mengaku, tidak ingin menanggapi apa yang disampaikan oleh Hasto.
Baca SelengkapnyaSidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca Selengkapnya