PDIP akui gerak mesin politik tim Risma masih persneling dua
Merdeka.com - Masa kampanye Pilkada Surabaya, Jawa Timur sudah berjalan per 28 September, namun aktivitas pasangan incumbent Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana belum nampak. Hanya pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari terlihat aktif blusukan menyapa warga.
Terkait masalah ini, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan sengaja menjalankan pola kampanye dengan tempo lambat.
"Aktivitas yang terpublikasi memang masih rendah, dan gerak mesin partai masih 'persneling' dua. Meski begitu, kita yakin kendali situasi politik terletak pada partainya dengan 'striker' andalan kita yaitu Risma-Whisnu," kata Awi, sapaan akrab Adi Sutarwijono kepada wartawan, Selasa (6/10).
Sambil terus mengibaratkan permainan sepak bola, Awi yang juga Wakil Ketua Komisi A Bidang Pemerintahan dan Hukum DPRD Surabaya ini menegaskan, setelah menjalankan tempo lambat, pihaknya akan segera menerapkan model kampanye dengan tempo cepat.
"Caranya, dengan menggerak seluruh mesin partai untuk memperluas dukungan dan area kekuatan pasangan Risma-Whisnu. Minggu depan kita mulai bergerak cepat, mempersempit angka golput, termasuk beralihnya pilihan ke yang lain," terang alumnus FISIP Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini.
Awi berharap partisipasi pemilih sangat tinggi di Pilkada serentak 9 Desember 2015. Dengan derajat pemilih yang tinggi, masyarakat bisa menggunakan hak konstitusionalnya untuk memilih pemimpin terbaik mereka.
"Jika pemilihnya tinggi, kesempatan masyarakat memilih pemimpin terbaik, yaitu Risma-Whisnu juga tinggi pula," ucapnya yakin.
Dia sangat optimistis, partisipasi pemilih di Pilkada Surabaya tahun ini, jauh lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Indikasinya, jelasnya, antusiasme dan dukungan warga sangat besar, dengan dibuktikan saat duet Risma-Whisnu menyapa warga.
"Dengan sambutan yang luar biasa dari warga terhadap paslon yang kami usung, itu menjadi modal bahwa mereka akan menyalurkan hak politiknya untuk pasangan Risma-Whisnu," bebernya.
Sementara mengenai alat peraga kampanye (APK) yang masih belum terpasangan di sejumlah kawasan hingga saat ini, Awi menilai bukan menjadi masalah. Karena dia yakin, masyarakat sudah mengetahui pasangan calon yang menjadi kontestan di Pilkada Surabaya 9 Desember mendatang. "APK belum dicetak KPU, tapi kita (PDIP) tidak gelisah," pungkasnya yakin.
Seperti diketahui, pada Pilkada Surabaya 9 Desember nanti, pasangan incumbent Risma-Whisnu yang diusung PDIP, akan ditantang oleh pasangan nomor urut satu, yaitu Rasiyo-Lucy yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanah Nasional (PAN).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
VIDEO: Menohok Irma NasDem Kritik PDIP Ngambek Ditinggal Jokowi, Sindir Sosok 'Si Samsul'
Irma merasa PDIP pantas menjadi oposisi karena selama berkuasa hanya diam seperti kura-kura
Baca SelengkapnyaDi Solo, Politikus PDIP Serukan Rekonsiliasi Usai Pilpres
Aria Bima mengajak masyarakat untuk membuka sekat-sekat perbedaan yang terjadi saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP Ingatkan Golkar Tak Ganggu Jatah Kursi DPR: Kami Ada Batas Kesabaran
PDIP menjadi partai politik yang berhasil meraih kemenangan pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PSI Gelontorkan Rp80 Miliar Dana Kampanye Pemilu, Kalahkan Demokrat dan Golkar
Laporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.
Baca SelengkapnyaBuka Rapat Paripurna, DPR Singgung Etika Politik Siap Menang dan Kalah
DPR berharap agar menciptakan pemilu yang baik adalah tugas bagi para kontestan dan juga penyelenggara pemilu.
Baca SelengkapnyaPSI Terancam Tak Masuk ke Senayan Meski Dipimpin Kaesang, Ini Respons Presiden Jokowi
Adapun syarat suara partai politik untuk lolos ke DPR harus mencapai 4 persen.
Baca SelengkapnyaDeretan Jagoan PDIP yang Gagal Terpilih di Pemilu 2024
Sejumlah politikus PDIP berpotensi gagal menjadi anggota DPR pada Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Aria Bima: KPU Jangan Main-Main dengan Suara Rakyat, Bisa Kena Azab
" Yang main-main dengan suara rakyat, suara di TPS, itu bisa kena azab," Aria Bima
Baca Selengkapnya