Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Patrialis 'tersengat' pilkada tak langsung

Patrialis 'tersengat' pilkada tak langsung Konpers MK terkait penangkapan Akil Mochtar. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Pernyataan Hakim Konstitusi Patrialis Akbar tengah menjadi sorotan. Gara-garanya mantan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu membuat pernyataan kontroversial terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah.

Menurut Patrialis, Pilkada melalui DPRD bukan hal yang melanggar konstitusi. Hal itu dia sampaikan saat menjadi pembicara dalam kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ciputat, Tangerang Selatan, pada Senin (15/9) lalu.

Sebagai hakim MK, pernyataan Patrialis itu dianggap melanggar aturan. Karena itu, sejumlah elemen yang mengatasnamakan koalisi masyarakat sipil selamatkan MK yang terdiri dari LSM bidang hukum, seperti ILR, ICW, YLBHI dan Perludem melaporkan Patrialis ke Dewan Etik MK. Dia diduga melakukan pelanggaran kode etik Hakim MK.

"Berkomentar saat kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ)," kata salah satu pelapor Erwin Natosmal Oemar saat dihubungi merdeka.com, di Jakarta, Selasa (23/9).

Anggota Dewan Etik MK, Abdul Mukti Fajar mengatakan akan memproses laporan itu dan akan memanggil Patrialis secepatnya. "Kami akan memeriksa yang bersangkutan minggu depan," kata Abdul Mukti Fajar.

Abdul mengatakan, rencananya pemanggilan mantan Menkum HAM itu juga dibarengi pihak pelapor. "Kami akan mengundang terlapor dan pelapornya. Bisa mengundang pihak UMJ, karena memeriksa orang itu harus seimbang, apakah dia (Patrialis) sebagai apa, dia (Patrialis) di Dewan Etik dia (Patrialis) terlapor, kalau di pemberitaan media disebutnya hakim terduga melanggar kode etik," kata Abdul.

Sebagai pihak terlapor, Patrialis mengaku siap untuk untuk dipanggil Dewan Etik MK. "Apa sih yang kita tidak siap? Saya hormati Dewan Etik. Tidak ada masalah. Kalau dipanggil kita datang," kata Patrialis.

Meski demikian Patrialis berkilah tidak pernah mengeluarkan pendapat yang memberikan dukungan pilkada melalui DPRD. Menurut Patrialis dirinya hanya menjawab skripsi seorang mahasiswi tentang pilkada tidak dilakukan secara langsung, karena ditemukan sejumlah kelemahan.

"Jadi itu pendapat dari skripsi. Ada salah satu skripsi dari mahasiswi yang menulis pada tahun 2013. Jauh sebelum adanya pembahasan yang sekarang ini. Mahasiswi ini temukan beberapa kelemahan terkait pilkada langsung. Jadi saya tegaskan, itu bukan pendapat saya. Ini skripsi," kata Patrialis.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemilu Makin Dekat, Menteri Anas Ingatkan PNS Haram Terlibat Kegiatan Politik
Pemilu Makin Dekat, Menteri Anas Ingatkan PNS Haram Terlibat Kegiatan Politik

PNS yang tidak netral dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek pemerintahan dan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.

Baca Selengkapnya
PSI: Hak Angket Digulirkan Politisi yang Tidak Siap Menerima Kekalahan
PSI: Hak Angket Digulirkan Politisi yang Tidak Siap Menerima Kekalahan

Ganjar mengajak sejumlah parpol untuk memperkuat hak angket.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Politikus Anak Eks Jenderal Peraih Adhi Makayasa Bagikan Momen Akrab Bareng Sang Ayah, 'Tak Gengsi Makan di Pinggir Jalan'
Politikus Anak Eks Jenderal Peraih Adhi Makayasa Bagikan Momen Akrab Bareng Sang Ayah, 'Tak Gengsi Makan di Pinggir Jalan'

Begini momen akrab politikus anak eks jenderal peraih Adhi Makayasa makan bakmi jawa bareng keluarga di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik

PPP menuding kegagalan akibat dampak pertarungan politik selama kampanye dikendalikan kekuatan dana yang besar.

Baca Selengkapnya
Pj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini
Pj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini

BKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.

Baca Selengkapnya
PPATK Endus Ada Aliran Dana Kampanye dari Tambang Ilegal
PPATK Endus Ada Aliran Dana Kampanye dari Tambang Ilegal

Menjelang Pemilu 2024, partai politik diimbau hindari dana ilegal.

Baca Selengkapnya
Termasuk Anies, Ini Deretan Politikus Ternama yang Ramaikan Bursa Pilkada DKI Jakarta 2024
Termasuk Anies, Ini Deretan Politikus Ternama yang Ramaikan Bursa Pilkada DKI Jakarta 2024

Sampai saat ini, parpol masih melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi.

Baca Selengkapnya
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.

Baca Selengkapnya