Pasutri jual ABG ke pria hidung belang Rp 400 ribu
Merdeka.com - Sepasang suami istri Patria (53) dan inisial E (48) dibekuk polisi karena menjual anak baru gede (ABG), M (16) dan D (14). Atas laporan korban, pasutri itu akhirnya ditangkap di rumahnya Pasir Kuda, Ciomas, Kabupaten Bogor.
Kasat Reskrim Polresta Bogor AKP Didik Purwanto mengatakan, korban mengaku di iming-imingi bekerja di salon oleh istri tersangka, lalu dikenalkan ke suaminya. Bukannya bekerja, tetapi dua anak ingusan itu malah dijual.
"Korban dijual pada lelaki hidung belang dengan harga Rp 400-500 ribu. Harga itu untuk sekali berhubungan," katanya, Rabu (19/12).
Menurut Didik, hingga kini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan karena dicurigai masih ada korban lain. Namun dia belum dapat memastikan apakah pasutri ini merupakan komplotan yang biasa beraksi di Bogor.
"Petugas masih melakukan pengembangan terkait maraknya penjualan ABG di Bogor," katanya.
Kedua pelaku dijerat dengan Pasal 2 UU No 21 Tahun 2007 tentang penjualan anak di bawah umur dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.
Baca SelengkapnyaD pun menjual korban melalui berbagai aplikasi kencan (dating apps) dan aplikasi pesan singkat dengan harga Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaMenariknya, dengan modal yang cukup ringan, Abror bisa menghasilkan cuan melimpah dari penjualan burung perkutut.
Baca SelengkapnyaAnies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca SelengkapnyaEnteng tangan, sosoknya tak segan memukul seorang tukang parkir.
Baca SelengkapnyaKarena tak kunjung dibayar, ibu korban melapor ke polisi dengan dalih anak hilang.
Baca Selengkapnya