Pasokan telat akibat gelombang tinggi, harga ikan di Badung mahal
Merdeka.com - Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi di laut dalam beberapa pekan ini, sejumlah pedagang ikan di Pasar Ikan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, Bali, mengalami telat pengiriman ikan dari wilayah Jawa Timur.
Selain itu, dengan telatnya pengiriman ikan tersebut harga ikan mengalami kenaikan di Pasar Ikan Kedonganan. Ibu Ayun (35) yang sudah 15 tahun menjadi pedagang ikan di pasar ikan Kedonganan, mengatakan bahwa sudah 3 hari pengiriman ikan dari Jawa Timur telat.
"Kalau saya ngambil ikannya, di nelayan Jangkar Situbondo, dan kepulauan Madura, di Jawa Timur. Kalau datangya pengiriman ikan sekarang tidak menentu. Kalau cuaca normal biasanya tiap hari datang ikan kiriman. Kalau sekarang karena kata para nelayan gelombangnya tinggi, sampai tiga hari baru datang," ucapnya, Jumat (20/7).
Menurut Ibu Ayun, kalau kiriman ikan telat dari Jawa untuk di jual eceran tidak jadi masalah. Namun, yang agak susah jika dari langganan besar seperti cafe-cafe yang menjadi masalah.
"Kalau saya jual ikan jenis Cakalan, Jangki, Kakap, Lamiri dan Barakuda. Kalau kenaikan hari ini pasti ada, dan yang paling mahal itu ikan kakap. Kalau harga normalnya biasanya Rp 85.000 perkilo gram dan sekarang bisa Rp 90.000 per kilo gram," jelasnya.
"Kalau kenaikan ikan itu bervariasi tergantung jenis dan ukurannya. Kadang-kadang, ada juga pelanggan yang mengeluh karena harga ikan naik. Terjadinya kenaikan iya dari nelayannya juga, karena sulit cari ikan. Kalau kiriman telat seperti ini, iya terpaksa kita mengambil ke teman yang ada," ujarnya.
Hal senada, juga disampaikan oleh Bagus Putra (32) yang sudah 8 tahun menjadi pedangan ikan di pasar Kedonganan. Ia menyampaikan, bahwa kiriman ikan di minggu-minggu ini dari Jawa Timur sering telat. Sehingga, kadang-kadang dirinya tidak berjualan karena tidak ada ikan kiriman.
"Minggu-minggu ini sering telat, karena ombaknya besar. Jadi nelayan tidak berani cari ikan.Kadang sampai satu minggu tidak ada pengiriman ikan," ungkapnya.
Terjadinya keterlambatan pengiriman ikan, menurut Bagus juga dapat merugikan dirinya karena tidak bisa jualan."Kalau kesulitan iya kita jual ikan frozen, bukan ikan segar. Kalau ikan kiriman baru ikan segar. Kalau kosong kita jual ikan frozen, iya kiriman dari para nelayan juga," imbuhnya.
Bagus juga mengatakan, bahwa ikan kirimannya ia mengambil dari nelayan daerah Muncar Banyuwangi, Jawa Timur, dan kepulauan di Madura, Jawa Timur. Untuk kenaikan harga ikan itu, minimal Rp 5.000.
"Kalau kenaikan sampai Rp 5.000. Tetapi kalau ikan jenis kakap itu harganya saat ini Rp 95.000 per kilo gram. Kalau harga normalnya Rp 75.000 per kilo gram. Sementara, untuk jenis ikan kerapu Rp 70.000 per kilo gram dan normalnya Rp 55.000 per kilo gram. Kalau kenaikan ikan di sini tergantung nelayan di Jawa," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaMakanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras medium dijual Rp13.500 per kg, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kg.
Baca SelengkapnyaPenampakan ikan mas terbesar yang pernah ditangkap, beratnya mencapai 50 kg lebih.
Baca SelengkapnyaDi sana telah dibangun sebuah jembatan gantung yang menghubungkan antara pasar dengan desa di sebelahnya.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca Selengkapnya