Para nelayan Brebes beralasan terhempas ombak hingga sampai Sumsel
Merdeka.com - Tudingan Polair Polda Sumsel terhadap 13 kapal nelayan asal Brebes, Jawa Tengah, yang mencari ikan di luar wilayah izin dibantah para nahkoda dan anak buah kapal (ABK). Mereka mengaku terpaksa melaut ke wilayah Sumsel demi keselamatan karena diterjang ombak tinggi.
Menurut HS, salah satu nakhoda kapal, tadinya mereka ingin mencari ikan di laut utara pulau Jawa. Namun, saat berada di tengah laut, datang ombak tinggi sekitar lima meter yang menghempas kapalnya.
Tak ingin membahayakan keselamatannya, dia memutuskan berlayar di pinggiran laut dan akhirnya tiba di laut Sumsel, tepatnya di perairan Sungai Lumpur, Sumsel.
"Kami takut juga ombak segede itu. Kami coba menghindar dan sampai di sini, tapi bukan kesasar. Karena laut di sini lumayan stabil," ungkap HS, Kamis (11/2).
Menurut dia, meski 13 kapal tersebut semuanya berasal dari Brebes, namun jarak satu kapal dengan yang lainnya cukup jauh, sekitar 30 mil. Hanya saja, secara kebetulan semua kapal turut diterjang ombak.
"Kebetulan arah semuanya ke sini. Jarak satu kapal 30 mil atau perjalanan semalam," kata dia.
Lantaran terlanjur berada di laut lepas dan ingin mendapatkan hasil tangkapan, para nelayan memutuskan mencari ikan di perairan Sumsel. Itu pun, kata dia, belum banyak membuahkan hasil.
"Kalau kami baru nyampe sehari sudah ditangkap, baru sekali menebar jaring, hasilnya juga sedikit," ujarnya.
Keterangan yang sama juga diungkapkan KS, salah satu ABK. Menurut dia, saat diterjang ombak besar, mereka semuanya ketakutan. Saat itulah, nahkoda memutuskan mengalihkan kapal ke laut yang lebih tenang.
"Baru sekali ini nyampe ke Sumsel, biasanya cari ikan di Jawa, kebetulan saja ada ombak besar," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belasan Remaja Lompat ke Sungai di Brebes Hindari Tawuran, Tiga Orang Diduga Tenggelam Terbawa Arus
Sebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca SelengkapnyaNelayan Indramayu Curhat Dipalak Bajak Laut, Ganjar: Kita Sikat
Ganjar mengapresiasi keberanian nelaysn menungkap praktik pungli.
Baca SelengkapnyaJadi Kesayangan saat Buka, Ini Alasan Kenapa Teh Hangat Seharusnya Dihindari Penderita Asam Lambung
Teh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan
Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaKakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi
Saat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaMengenal Ayam Kukuak Balenggek, Hewan Endemik Sumatera Barat yang Punya Suara Merdu
Salah satu jenis unggas yang sudah menjadi satwa endemik ini memiliki suara yang panjang dan merdu.
Baca SelengkapnyaMomen Anies Baswedan Kunjungi Warga Terdampak Bencana di Sumbar
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan mengunjungi warga terdampak bencana di Kampung Galapuang, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumbar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaKisah Sepasang Pengantin Jadi Dua Pohon Raksasa di Umbul Leses Boyolali, Konon Jika Akarnya Menyatu Kembali Jadi Manusia
Konon menurut cerita kedua pohon ini berasal dari sepasang pengantin yang bertengkar
Baca Selengkapnya