Para Kepala Desa peserta diklat di Malang keracunan usai makan malam
Merdeka.com - Para kepala desa peserta pendidikan dan latihan pengembangan kualitas SDM se-Jawa Timur di Malang mengalami keracunan. Satu demi satu peserta merasa mual dan pusing setelah menikmati santap malam. Puluhan peserta dari berbagai daerah langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Dari 235 peserta pelatihan di Badan Pendidikan dan Pelatihan, Jalan Kawi Kota Malang itu tercatat 44 orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Mereka mendapatkan perawatan karena gejala keracunan parah.
Sebanyak 26 orang dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar dan 18 orang lainnya dibawa ke Rumah Sakit Hermina, Malang.
"Ada 44 orang yang parah dan harus dirawat di rumah sakit," kata Kasat Reskrim Polresta Malang, AKP Adam Purbantoro, di Malang, Jawa Timur, Rabu (22/4).
Keracunan berawal makan malam sekitar pukul 19.00 WIB. Sekitar satu jam setelah makan malam yang digelar secara prasmanan, peserta mulai merasa sakit perut dan pusing.
Beberapa peserta menduga penyebab keracunan adalah masakan berbahan dasar ikan laut. Mereka merasa tidak nyaman beberapa saat setelah menikmati ikan goreng kering.
"Makan ikan kering, satu jam kemudian mual dan pusing," kata Jamal, peserta asal Jombang.
Hal serupa disampaikan kepala desa asal Blitar, Amir yang melihat adanya keanehan dari masakan tersebut. Masakan ikan tersebut rasanya aneh dan keras. "Saya langsung minta obat, dan minum kelapa muda," kata Amir.
Baik Jamal maupun Amir merasa gejala yang sama yakni sakit di kepala dan mual. Mereka pun langsung mendapatkan perawatan.
Polisi memasang garis polisi di sekitar lokasi untuk penyelidikan. Sementara itu, sisa masakan ikan laut yang diduga menjadi penyebab keracunan dibawa ke laboratorium oleh pihak kepolisian untuk diperiksa. Sejumlah barang bukti diamankan. Polisi pun akan meminta keterangan beberapa pihak.
"Kita sudah lakukan koordinasi dengan panitia, korban akan kita data untuk kita mintai keterangan," kata Kasatreskrim Polresta Malang, AKP Adam Purbantoro.
Sementara Koordinator Badan Diklat Provinsi Jawa Timur selaku penanggung jawab, Ramlianto menyesalkan atas peristiwa tersebut. Pihaknya bertanggung jawab dan berjanji akan melakukan berbagai evaluasi secepatnya.
"Kami akan bertanggung jawab atas peristiwa ini. Akan ditangani secara serius. Jika terbukti keracunan disebabkan oleh suplier, maka akan ditindaklanjuti," katanya.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaPasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Baca SelengkapnyaTeh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.
Baca SelengkapnyaMengantuk setelah makan adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak orang dan biasanya terjadi karena beberapa alasan yang berbeda.
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca Selengkapnya