Merdeka.com - Terdakwa kasus suap dan pencucian uang (TPPU), Dhana Widyatmika, menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (21/9). Tujuh saksi yang dihadirkan membeberkan sejumlah rekening gemuk yang dimiliki oleh mantan pegawai Ditjen Pajak itu.

Tujuh orang saksi yang berasal dari enam bank berbeda membenarkan terdakwa memiliki banyak rekening dalam bentuk tabungan mata uang rupiah dan mata uang asing.

Ketujuh saksi tersebut adalah I Gede Ari Sudana (CIMB Niaga), Rudolf Sirait (Bank Mandiri), Grace Luisa (Standard Chartered Bank), Dhani Retno Wahyuni (Bank Mega), Osbi Oesman (HSBC), Putranda Roberto (HSBC) dan Lidiana Pasaribu (Citibank).

"Di HSBC untuk tabungan ada empat rekening, rekening dalam bentuk rupiah, dolar Amerika, dolar New Zealand dan dolar Australia," kata Osbi saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (21/9).

Sedangkan di CIMB Niaga, Ari Sudana selaku relationship manager bank tersebut mengungkapkan, jumlah giro dalam dolar Amerika yang dimiliki Dhana mencapai 2.203 dolar Amerika.

Sementara Rudolf yang mewakili Bank Mandiri menungkapkan transaksi Dhana pernah mencapai lebih dari Rp 1 miliar pada rekening milikinya di cabang Pondok Kelapa.

Dhana juga tercatat memiliki rekening di Standard Chartered Bank cabang Kelapa Gading dalam bentuk rekening dolar dan rupiah yang digunakan untuk membeli produk investasi reksadana.

Selain itu, Dhana juga disebut memiliki tiga rekening di Bank Mega cabang Warung Buncit. Ketiga rekening tersebut dalam status disita Kejaksaan Agung.

Dhana Widyatmika adalah terdakwa kasus korupsi dan penggelapan uang. Pada sidang perdana Juli lalu, dia didakwa pasal 2, 3, 12e, dan 12g Undang-Undang (UU) Tindak Pidana Korupsi, serta pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang.