Pansus Pelindo: Audit investigasi di luar dugaan korupsi crane
Merdeka.com - Panitia Khusus (Pansus) Angket Pelindo II DPR menyambangi kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Senin (16/11). DPR meminta BPK melakukan audit investigasi keuangan PT Pelindo II.
Ketua Pansus Pelindo II DPR Rieke Diah Pitaloka dan Wakil Ketua Pansus Pelindo II DPR Aziz Syamsudin bertemu Ketua BPK Harry Azhar, Anggota BPK Achsanul Qosasi, dan Anggota BPK Rizal Djalil. Mereka rapat di ruang konsultasi lantai 19. Surat permohonan permintaan agar BPK melakukan audit investigasi diterima Ketua BPK Harry Azhar.
"Pansus angket telah memutuskan, kita akan meminta audit investigasi BPK, ini berdasarkan hasil rapat Pansus Pelindo II, 21 Oktober 2015," kata Ketua Pansus Angket Pelindo II, Rieke Dyah Pitaloka, di Kantor BPK, Jakarta, Senin (16/11).
Menurut Rieke, audit investigasi diperlukan karena ada beberapa hal yang krusial selain dugaan korupsi pengadaan mobil crane. Semisal perpanjangan konsesi maupun obligasi global (global bond) yang perlu diaudit BPK.
"Ini di luar pengadaan barang yang sekarang prosesnya sudah dalam penanganan kepolisian dan KPK," ujar Rieke.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wahyu menyebut dirinya membawa dokumen untuk diperlihatkan kepada penyidik dalam proses pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaLuhut meminta BPKP untuk melakukan audit dan tidak segan untuk melaporkan temuan kepada Kepala Negara.
Baca SelengkapnyaEmpat direktur perusahaan itu diperiksa sebagai saksi untuk tujuh tersangka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Siska Wati sebagai tersangka korupsi pemotongan dana insentif ASN Sidoarjo
Baca Selengkapnya2 Perusahaan BUMN tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaLaporan kedua terkait PKN atas bantuan dana pemerintah kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat pada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Baca SelengkapnyaAS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaRudy Tanoe yang merupakan kakak dari konglomerat Hary Tanoesoedibjo itu terlihat keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKekeliruan tersebut harus diselesaikan secara transparan dan independen, serta melibatkan pihak-pihak terkait termasuk ahli teknologi informasi.
Baca Selengkapnya