Panitia ngaku suruh muridnya buat atribut PKI peringati HUT RI
Merdeka.com - Tim penyidik Polres Pamekasan, Jawa Timur, memeriksa sebanyak 11 orang yang diduga terlibat dalam penyebaran atribut PKI pada pelaksanaan karnaval HUT Kemerdekaan RI yang digelar pemkab setempat, Sabtu (15/8). Kapolres Pamekasan AKBP Sugeng Muntaha menjelaskan, sebelas orang yang diperiksa tim penyidik Polres Pamekasan itu, terdiri dari unsur panitia penyelenggara sebanyak 4 orang dan sebanyak 7 orang sisanya dari unsur sekolah dan peserta karnaval yang membawa lambat PKI.
"Kesebelas orang yang kami periksa itu semuanya berstatus sebagai saksi," kata Kapolres Pamekasan AKBP Sugeng Muntaha di Pamekasan, Minggu (16/8).
Dari unsur panitia pelaksana, kata Sugeng, polisi telah memeriksa Sekretaris Daerah (Sekda) Alwi selaku ketua panitia kegiatan HUT Kemerdekaan RI, serta tiga orang panitia seksi kegiatan lainnya. Sedangkan dari pihak sekolah, polisi telah melakukan pemeriksaan, antara lain kepada Udik Joko Wahyono (54) Kepala SMPN 1 Pamekasan, dan Ali (57) Kepala SMPN 2 Pamekasan yang juga Sekretaris MKKS SMP Pamekasan.
Selain kedua kepala sekolah itu, polisi juga telah memeriksa Guru SMPN 2 Pamekasan Rudi Joko Purwana yang juga menjabat Ketua Bidang Karnafal MKKS SMP Pamekasan.
Ditambahkanya, hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan polisi, para terperiksa ini mengaku, mengarahkan siswa-siswinya membuat atribut, dan tokoh PKI (Partai Komunis Indonesia) untuk ditampilkan dalam karnaval budaya HUT Kemerdekaan RI yang digelar Pemkab Pamekasan itu, sesuai dengan perintah panitia.
"Jadi motivasi mereka memunculkan tema PKI karena sesuai dengan permintaan pihak panitia yang diketuai Sekda Alwi," kata dia seperti dilansir Antara.
Dia menjelaskan, dalam surat Nomor: 09/PAN.HUT RI/2015 tertanggal 9 Juli 2015 Perihal Peserta Karnaval, Drumband dan PBB, para peserta diminta mementaskan peran dan kekejaman PKI. Isinya antara lain memakai kostum 8 Jendral yang terbunuh dengan baju kebesaran Jendral, dalam barisan atas tokoh-tokoh PKI Aidit dan kawan-kawan dan anggota PKI bersenjata clurit dan simbol-simbol palu dan arit.
Dalam barisan juga dimunculkan barisan wanita PKI dan tokoh-tokoh wanita PKI dalam organisasi (Gerwani) menggunakan kebaya dan jarit sederhana khas wanita desa tempo dulu.
"Intinya, mereka ini memunculkan tonggak sejarah bangsa dalam memberantas gerakan G.30S/PKI Tahun 1965," terang dia.
Lanjut dia, praktik di lapangan, tidak sesuai harapan, sehingga penampilan atribut dan gambar-gambar PKI itu menunai protes masyarakat, karena simbol PKI yang dipajang tidak diberi silang, seolah-olah ingin mengkampanyekan simbol-simbol PKI kepada masyarakat.
"Sampai saat ini, memang belum ada temuan pelanggaran hukum dalam kasus penyebaran atribut PKI itu, tapi penyelidikan terus kami lakukan," tukas dia.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat mengetahui pilihan sang putra, sosok sang ayah disebut sempat merasa kaget.
Baca SelengkapnyaPara tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.
Baca SelengkapnyaPolisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan melakukan penipuan hingga ratusan juta. Kini diamankan pihak. kepolisian.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaKehadiran aparat untuk memberikan rasa aman kepada para pemudik yang meninggalkan rumahnya
Baca SelengkapnyaTerkait rekayasa lalu lintas, terdapat tiga skema yang disiapkan.
Baca SelengkapnyaKedua orangtua menjadi polisi, rupanya hal tersebut membuat sang buah hati turut meniru.
Baca Selengkapnya