Panglima TNI: Indonesia sedang mengalami perang candu
Merdeka.com - Indonesia saat ini dihadapkan pada potensi konflik dan perang yang dipicu berbagai persoalan. Di era perang modern saat ini, proxy war atau perang tanpa bentuk disebut sebagai senjata ampuh melumpuhkan suatu negara.
Hal itu diungkapkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam kuliah umum di Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/8). Menurutnya, salah satu ancaman proxy war yang dihadapi Indonesia adalah narkoba. Penyalahgunaan narkoba menjadi salah satu bentuk proxy war yang digunakan oleh pihak asing untuk kepentingannya dalam mengelola sumber daya alam (SDA) Indonesia.
"Narkoba adalah bisnis ilegal yang paling besar di Indonesia. Bisnis ilegal pasti bersentuhan dengan aparat penegak hukum agar mendapat perlindungan. Bisa polisi, bisa TNI, Kejaksaan maupun hakim," ujar Jenderal Gatot.
Gatot mencontohkan, negara China pernah menjadi angkatan perang paling kuat di zamannya, dan bisa dikalahkan karena perang candu. Narkoba pun sekarang sudah menjadi perang candu di Indonesia. "Nah, Indonesia sedang mengalami hal itu (perang candu) saat ini," kata Jenderal Gatot.
Lanjutnya, Indonesia adalah negara besar dengan penduduknya yang sangat banyak. Dengan jumlah penduduk yang besar, maka Indonesia menjadi sangat menarik bagi bandar-bandar narkoba untuk menjalankan dan mengedarkan narkoba.
"Dalam proxy war tidak bisa dilihat siapa lawan dan kawan, tetapi perang tersebut dikendalikan oleh negara lain," tuturnya.
Untuk menangkal ancaman tersebut, Indonesia harus menjadi negara agraris, negara maritim dan negara industri. Indonesia juga harus didukung oleh generasi muda yang menjadi agen perubahan dan pemersatu bangsa.
"Kalau mulai sekarang kita tidak berhati-hati dan bersatu maka tunggu ancamannya, sehingga mari kita bersatu dalam mencegah perang agar tidak lagi mengancam Indonesia," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen Repro: Pemilih Pandai Paham Pertahanan Negara Sangat Penting untuk Indonesia
Meski memilih menjadi negara netral, Indonesia dihadapkan pada sejumlah ancaman dan tantangan yang perlu diantisipasi dengan bijak.
Baca SelengkapnyaIndonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya
PLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaTak Cuma di Indonesia, WNI di Negera Ini juga Tempuh Berjam-jam Perjalanan Demi Nyoblos
Pemilu di Polandia berjalan tertib dan lancar serta diikuti oleh banyak WNI yang mencoblos dengan antusias.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Panglima TNI Minta Tukin Naik Hingga 80 Persen, Ini Alasannya
Panglima TNI Agus Subianto meminta Kementerian PANRB menaikkan tukin TNI.
Baca SelengkapnyaTKN Ungkap Makna Permintaan Maaf Prabowo saat Debat: Menegaskan Musuhnya Bukan Anies dan Ganjar
Dia menilai debat kelima capres-cawapres itu merupakan ‘ibu’ dari seluruh debat politik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi
Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud mengajak partisipasi rakyat Indonesia mengungkap kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaKesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca Selengkapnya