Panglima TNI: Grup D Paspampres bukan titipan Presiden SBY
Merdeka.com - Masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya tinggal beberapa bulan lagi setelah menjabat selama dua periode. Tiba-tiba saja, Pasukan Pengamanan Presiden (Presiden) membuat Grup D yang tugasnya mengamankan mantan presiden dan wakil presiden berserta keluarga. Lalu apakah pembuatan itu titipan dari SBY?
"Tidak ada titip-titipan," bantah Panglima TNI Jenderal Moeldoko usai upacara validasi organisasi dan tugas Paspampres di Markas Paspampres, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (3/3).
Moeldoko menjelaskan, secara tidak resmi pengamanan mantan presiden dan wapres sudah dilaksanakan. Namun, selama ini tidak diwadahi dalam organisasi yang pasti.
"Nah dievaluasi selama ini ternyata diperlukan organisasi yang tangani itu. Kita ajukan ke Presiden dan disetujui," katanya.
Meski pembentukan grup D dinilai terlambat, Moeldoko tidak mempermasalahkan hal itu. "Daripada enggak sama sekali kan," tuturnya.
Dalam Pasal 14 dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013, pengamanan mantan presiden dan wapres beserta istri di dalam negeri diselenggarakan oleh Panglima TNI berkoordinasi dengan Kapolri. Sedangkan untuk di luar negeri, berdasarkan Pasal 17 diselenggarakan oleh Panglima TNI berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri dan Kapolri.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah ada pengamanan dari Paspampres dan tenda telah didirikan
Baca SelengkapnyaJalan menuju kantor KPU ditutup untuk umum, dan hanya diperuntukan bagi tamu undangan.
Baca SelengkapnyaPKB dan PKS telah sepakat menghadapi pasca-Pilpres dengan bersatu untuk hadapi tantangan yang kian besar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bahkan, kata Rosan, Prabowo sudah menyatakan secara terbuka jika terpilih menjadi Presiden akan merangkul semua pihak.
Baca SelengkapnyaKPU sebelumnya menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan Lettu Windra Sanur dengan Kombes Yudhi Sulistianto Wahid.
Baca SelengkapnyaGanjar membeberkan sampai pagi ini, dirinya sama sekali tidak menerima undangan dari KPU RI.
Baca Selengkapnya