Panglima TNI Dikritik Kurang Reaktif Soal Penembakan Pekerja Trans Papua
Merdeka.com - Mantan Komandan Korps Marinir Letjen TNI Mar (Purn) Suharto menyampaikan kritik terhadap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang tidak memberikan perhatian khusus terhadap insiden pembantaian pekerja PT Istaka Karya oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua. Demikian juga terhadap perusakan Polsek Ciracas, Jakarta Timur.
Suharto bahkan prihatin, Hadi justru melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat di saat belum tuntasnya insiden tersebut. "Kalau sudah masalah kedaulatan, ya harus turun tangan. Justru yang harusnya diwakili yang acara di Amerika. Panglima TNI harusnya segera pulang ke tanah air," katanya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (15/12).
Suharto mengingatkan, seorang pimpinan TNI harus selalu berada di tempat yang paling rawan. Dengan begitu, menurutnya, pimpinan itu bisa memberikan perintah yang benar dan tepat.
"Itulah pimpinan fungsinya. Makanya yang kita butuhkan seorang pimpinan itu orang-orang yang harus pengalaman di lapangan. Sehingga tahu dia jiwa-jiwa prajurit seperti apa," ujarnya.
Terkait kasus penembakan pekerja jalan Trans Papua, Suharto lagi-lagi menyayangkan sikap Hadi sebagai Panglima TNI yang terkesan biasa saja. "Hadi bukan seorang pimpinan yang punya pengalaman di lapangan. Sehingga, mengakibatkan Hadi tidak memahami tugas pokoknya dan fungsinya untuk menjaga kedaulatan NKRI," cetus Suharto.
Dia melihat, kasus penembakan di Nduga sebagai permasalahan kedaulatan. Sehingga, menurutnya, TNI yang harus turun tangan untuk mengejar seluruh anggota kelompok tersebut, bukan kepolisian.
"Itu sudah makar kan. Itu perlawanan bersenjata. Artinya perlawanan terhadap kedaulatan. Itu sudah tugas TNI. Jadi jangan dipolisi-polisikan. Saya tahu, senjata yang dibawa itu standar NATO, berarti ada keterlibatan kekuatan asing. Hajar saja, Lumatkan," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap Alasan TNI Kembali Pakai Istilah OPM Ganti Penggunaan KST di Papua
Dikarenakan mereka adalah suatu organisasi yang menyatakan dirinya tentara /combatan.
Baca SelengkapnyaTNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis
Penyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Para Prajurit TNI Tetap Tenang saat Perang dengan KST di Papua, Suara Tembakan Terdengar Jelas
Begini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.
Baca SelengkapnyaPengalaman Eks Panglima TNI Hadapi Situasi Genting saat Tugas di Istana Dampingi Jokowi
Bukan hal yang mudah, situasi genting kerap dihadapi oleh mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, PDIP Sentil Sikap Diam Prabowo
PDI Perjuangan menyesalkan aksi tindak kekerasan dan penyiksaan prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto Tertawa dengar Pengakuan Anggota Prajurit dapat Pacar Kakak Kelas 'Tampilan Tua Tapi Perasaan Lebih Mengerti'
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo mengecek langsung kesiapan prajurit TNI Batalyon Infanteri 310/Kidang Kancana.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara
Menurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaKetua TKN: Hanya Prabowo yang Sampaikan Prestasi Pertahanan, Ganjar dan Anies Sibuk Menjatuhkan
TKN Prabowo-Gibran menyayangkan Ganjar dan Anies berusaha menyerang Prabowo ketimbang menyampaikan gagasan soal pertahanan
Baca Selengkapnya