Panglima: Terlalu menyakitkan Pancasila diplesetkan jadi Pancagila
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan alasan penghentian kerja sama militer antara Indonesia dengan Australia. Menurutnya, ada hal tidak etis dilakukan pihak Australia sehingga harus diambil langkah tersebut.
Dalam perjanjian itu ada pertukaran, TNI AD mengirimkan seorang perwira di special air service regiment. Pada saat mengajar ditemukan hal tidak pantas sebagai negara sahabat yang mendiskresikan TNI dan bangsa Indonesia, bahkan ideologi bangsa Indonesia.
"Terlalu menyakitkan sehingga tidak perlu dijelaskan. Tentang tentara yang dulu, Timor Leste, Papua juga harus merdeka dan tentang Pancasila yang diplesetkan jadi Pancagila," tegas Gatot di Hotel Bidakara, Kamis (5/1).
Menurut Gatot, hal itu sudah masuk kurikulum para siswa sejak lama. "Tidak benar. Dari situ maka saya tarik guru tersebut dan saya hentikan dulu," tegasnya.
Gatot juga menjelaskan bagaimana pendidikan bagi para prajurit di TNI. Setiap tentara dalam pendidikan, kata Gatot, ada doktrin agar sangat mencintai ideologi bangsanya.
"Dengan demikian maka dia siap untuk mengorbankan jiwa raga untuk menghadapi apapun juga," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku sudah menerima laporan dari Panglima TNI soal rencana penghentian kerjasama militer. Namun Jokowi meminta masalah itu segera diselesaikan.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI bertemu Panglima AB Australia. Ternyata pernah terlibat di perang "Timor-Timur". Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaPrajurit Angkatan Darat Australia menggeruduk Markas Komando (Mako) Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Surabaya, Selasa (22/8). Ada apa?
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelanggaran pemilu merujuk pada tindakan yang melanggar aturan dan norma-norma yang telah ditetapkan dalam proses pemilihan umum suatu negara.
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok tiga teman satu letting Panglima TNI yang pangkatnya masih Kolonel.
Baca SelengkapnyaGeramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan pemilu memiliki langkah-langkah yang terstruktur dan diatur secara ketat.
Baca Selengkapnya