PAN: Tuduhan bahwa Hatta terlibat kasus daging impor itu fitnah
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi membantah bila Ketua Umum PAN Hatta Rajasa terseret dalam kasus suap kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kementan). Menurut dia, Menkoperekonomian tak ada kaitan langsung mengatur mekanisme kuota impor daging.
"Adanya tuduhan, bahwa Pak Hatta Rajasa terlibat kasus impor daging sapi, adalah fitnah. Janganlah lempar batu sembunyi tangan. Contohlah sifat Nabi Muhammad yang berkata dan bertindak benar dan jujur (siddiq), dapat dipercaya (amanah), tidak khianat," kata Viva saat dihubungi wartawan, Senin (24/6).
Anggota Komisi IV DPR ini menjelaskan, sebelum pengusaha importir produk hewan melakukan importasi, harus memenuhi persyaratan administrasi dan teknis. Di mulai dari mengurus Izin Terdaftar (IT), Rekomendasi Persetujuan Pemasukan (RPP) yang ditandatangani oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan.
Kemudian, dia melanjutkan, RPP ini diteruskan ke Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag untuk diproses Surat Persetujuan Impor (SPI).
"Berapa besar alokasi impor, nama perusahaan importir, jenis daging, asal negara, dan waktu pemasukan, sepenuhnya diputuskan secara teknis oleh Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, dan Ditjen industri Agro Kemenperin," imbuhnya.
Selain itu, menurut Viva, peran Hatta Rajasa sebagai Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, tidak berhubungan langsung secara teknis dengan masalah impor sebagai mana yang diatur dalam Kepres Nomor 162 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negara Koordinator.
"Seperti Menko Perekonomian berwenang untuk menetapkan kebijakan secara makro untuk keterpaduan dan sinkronisasi seluruh kebijakan lembaga pemerintah di bidangnya dan menyusun rencana makro untuk sinkronisasi rencana dan program lembaga pemerintah di bidangnya," tuturnya.
Karena itu, Presidium Majelis Nasional Korps Alumni HMI (KAHMI) ini membantah bila besan Presiden SBY tersebut turut terlibat dalam kasus yang melibatkan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lutfi Hasan Ishaaq.
"Jadi, adanya pernyataan negatif yang menyudutkan Pak Hatta Rajasa yang dilakukan oleh siapapun, termasuk kader PKS, adalah pernyataan menyesatkan dan menjalankan politik lempar batu sembunyi tangan," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur HRD dan General Affair PT Indoguna Utama, Juard Effendi, dalam nota pembelaannya (pledoi) mengatakan Elda Devianne Adiningrat alias Dati alias Bunda mencoba berbagai cara untuk meyakinkan atasannya, Direktur Utama PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth Liman, supaya mau mengajukan penambahan kuota impor daging sapi ke Kementerian Pertanian pada 2013, dengan bantuannya.
Menurut Juard, guna memuluskan rencananya, Elda bahkan nekat menjual nama Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Juard mengatakan, dia mendengar hal itu dari anak buah Elda, Jerry Roger Kumontoy. Menurut dia, Elda mengutus Jerry guna menyampaikan supaya PT Indoguna Utama mengajukan penambahan kuota impor daging sebesar delapan ribu ton.
"Jerry diminta Elda agar menyampaikan kepada saya mengajukan penambahan kuota impor daging sapi sebanyak delapan ribu ton untuk 2013. Jerry mengatakan saat itu Uban (Hatta Rajasa) telah menyetujui tambahan kuota impor sebesar 20 ribu ton," kata Juard saat membacakan pledoi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (19/6).
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Jenderal kehormatan TNI 'ngebaso' ditemani oleh Komjen Polri.
Baca SelengkapnyaKendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri BUMN, Erick Thohir selaku RUPS memberhentikan dengan hormat Komjen. Pol. (Purn) Ari Dono Sukmanto.
Baca SelengkapnyaMajelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur sebelumnya menjatuhkan vonis bebas terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Baca SelengkapnyaPolisi menerapkan pemeriksaan ganjil genap (gage) sebelum memasuki Jalur Puncak.
Baca SelengkapnyaMomen tos salam komando antara jenderal berdarah Kopassus dan The King of Sparko yang curi perhatian.
Baca SelengkapnyaSeolah tak rela berpisah, prajurit Kowad TNI sekaligus ajudan wanita ini menangis melepas sosok Letjen TNI Arif Rahman.
Baca SelengkapnyaNurdin Abdullah mendapatkan remisi HUT ke-78 Indonesia dan pembebasan bersyarat.
Baca Selengkapnya