Pakar: Selama Efikasi Vaksin di Atas 50 persen, Masih Bisa Menekan Dampak Covid-19
Merdeka.com - Guru Besar Ilmu Mikrobiologi Klinik Universitas Indonesia, Profesor Amin Soebandrio mengatakan, vaksinasi masih menjadi upaya terakhir dan penting dalam menekan penularan Covid-19. Kendati dalam penelitian yang berkesinambungan di Indonesia ataupun negara-negara lain, efikasi berbagai vaksin mengalami penurunan.
Dia menjelaskan, penurunan persentase efikasi vaksin diakibatkan mutasi virus Corona.
"Vaksin Covid-19 yang saat ini sedang dalam pengembangan atau telah disetujui diharapkan dapat memberikan setidaknya beberapa perlindungan terhadap varian virus baru," jelasnya dalam webinar, Kamis (23/9).
Mantan Kepala Pusat Riset Lembaga Biologi Molekuler Eijkman itu menerangkan, penurunan persentase efikasi pada vaksin saat ini seharusnya tidak membuatnya menjadi tidak efektif sama sekali.
Merujuk pada pedoman dari organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO), selama persentase efikasi vaksin masih di atas 50 persen, vaksin masih dapat digunakan.
"Walau terdapat penurunan efikasi 10-20 persen tapi belum menyebabkan efikasi turun di bawah 50 persen. Sementara ini pedomannya WHO selama efikasi vaksin masih di atas 50 persen itu masih bisa dipergunakan," tandas Amin.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya