Pakar Minta Pemerintah Jelaskan Pola Penyebaran Omicron BA.4 dan BA.5
Merdeka.com - Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Tjandra Yoga Aditama meminta pemerintah menjelaskan pola penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Saat ini, subvarian itu sudah bertransmisi lokal di DKI Jakarta.
"Baiknya juga disampaikan ke masyarakat tentang bagaimana sebenarnya pola varian atau subvarian yang saat ini menyerang warga kita," katanya kepada merdeka.com, Senin (13/6).
Selain itu, Tjandra meminta pemerintah meningkatkan kapasitas pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS). Kemudian diikuti dengan penyelidikan epidemiologis.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini mengingatkan seiring dengan temuan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, kasus Covid-19 nasional terus meningkat. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 harian bertambah lebih dari 500.
"Penyelidikan epidemiologis pada setiap orang dari lebih 500-an kasus sehari itu perlu juga ditingkatkan agar situasi penyebab kenaikan kasus menjadi jelas dan kebijakan yang diambil juga berbasis bukti yang nyata," ujarnya.
Kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia tercatat sebanyak delapan. Empat di antaranya ditemukan di Bali, sisanya di DKI Jakarta.
Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Erlina Burhan mengatakan dari seluruh pasien, satu di antaranya mengeluhkan sesak napas. Sementara sisanya mengalami gejala Covid-19 ringan.
Pasien yang mengeluhkan sesak napas ini tercatat berumur 20 tahun. Berdasarkan hasil tes Whole Genome Sequencing (WGS), pasien terkonfirmasi positif subvarian Omicron BA.5 pada 10 Juni 2022. Diduga, kasus ini hasil transmisi lokal.
"Ini satu-satunya (pasien) yang gejalanya lebih berat," kata Erlina, Minggu (12/6).
Selain sesak napas, pasien ini mengalami batuk, sakit kepala, lemah, mual, muntah, dan nyeri abdomen. Menurut Erlina, pasien ini sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap dengan jenis Sinovac.
Pasien mendapatkan vaksinasi terakhir pada 7 Mei 2021. Erlina mengaku belum mengetahui pasti proses replikasi subvarian Omicron BA.5.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia
Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca SelengkapnyaMenkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi: Tak Ada Negara Lain Beri Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia
Pemerintah menyiapkan bantuan pangan beras hingga Juni 2024, masing-masing 10 Kg per keluarga, per bulan.
Baca SelengkapnyaMembedah Turunnya Angka Pernikahan Usia Muda di Indonesia
Berdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca Selengkapnya2.131 Warga Bali Terserang DBD, Faktor Curah Hujan Tinggi Picu Meningkatnya Populasi Nyamuk
Kasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung
Baca SelengkapnyaPeringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024
Cuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaDirut PNM: Ekosistem Holding Ultra Mikro Jaga Keberlangsungan Pemberdayaan Perempuan Prasejahtera
Laba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.
Baca Selengkapnya