Pakar Geologi: Sinkhole muncul karena Gunungkidul daerah berkapur
Merdeka.com - Masyarakat di Gunungkidul, DIY diminta waspada terkait munculnya fenomena lubang misterius atau sinkhole yang belakangan ini muncul. Dalam beberapa pekan belakangan, sedikitnya sinkhole muncul di dua tempat. Menurut pakar geologi asal Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Eng Wahyu Wilopo, fenomena sinkhole lazim terjadi di wilayah seperti Gunungkidul.
"Fenomena yang wajar terjadi di daerah berkapur seperti Gunungkidul. Wilayah Gunungkidul tengah dan selatan, sinkhole biasa terjadi. Dalam dua pekan ini sudah terjadi dua kali yaitu di Playen dan Ponjong," jelas Wahyu, Senin (20/2) sore.
Wahyu menerangkan bahwa pihaknya sudah melakukan penelitian di wilayah Ponjong dan Semanu. Di lokasi itu, ada beberapa yang berpotensi mengalami tanah ambles.
"Daerah Wonosari ke selatan berstruktur batuan gamping dan mudah larut. Potensi amblesan sulit untuk diprediksi. Struktur tanah tak beraturan," ungkap Wahyu.
Wahyu membeberkan untuk mengetahui potensi amblesan sebenarnya bisa dilakukan dengan melihat air di permukaan. Jika air permukaan hilang dalam satu lokasi, lanjut Wahyu, dimungkinkan adanya sinkhole.
"Jika ada air masuk ke suatu tempat itu paling mudah dideteksi. Kemungkinan di lokasi itu bisa muncul sinkhole," ujar Wahyu.
Wahyu memaparkan bahwa lubang yang muncul memiliki potensi meluas. Tergantung luasan gua yang ada di dalam tanah. Untuk melihat potensinya bisa dilakukan dengan cara melakukan melihat menggunakan kamera yang dimasukkan ke dalam lubang.
"Ada potensi semakin meluas. Tergantung kekuatan batuan berjalan dengan waktu pasti membesar. Sehingga perlu dilakukan kajian," ulas Wahyu.
Wahyu mengingatkan jika penutupan lubang bukan solusi yang baik. Sebab, diperlukan kajian mendalam terkait luasan lubang, dan melihat sungai yang biasanya mengalir didalam lubang. Cara efektif paling baik adalah mencegah air masuk ke dalam lubang dengan cara membuat tanggul disekitar lokasi, sehingga mengurangi gerusan air.
"Jika masyarakat menemukan air masuk ke dalam tanah, maka melaporkan ke pihak berwenang untuk diteliti," pungkas Wahyu.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi terbaru dari tim Badan Geologi melaporkan aktivitas Gunung Ruang masih tinggi sebagaimana hasil dari pengamatan yang dilakukan pada Jumat (3/5) malam.
Baca SelengkapnyaLetusan eksplosif memunculkan fenomena alam kilatan petir vulkanik
Baca SelengkapnyaDemi alasan keamanan dan keselamatan warga otoritas terkait terpaksa memadamkan jaringan listrik di Tagulandang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tim menggunakan metode geofisika, arkeolog berhasil mengukur luas permukiman ini.
Baca SelengkapnyaTemuan geologi baru mengungkap potensi pepohonan sebagai penanda sensitif aktivitas gunung berapi.
Baca SelengkapnyaArkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi mengimbau untuk meningkatkan upaya mitigasi dan penataan ruang di kawasan rawan bencana gempa bumi.
Baca SelengkapnyaMata panah terbuat dari kuarsit asli dan masih utuh.
Baca Selengkapnya