Pacitan dikepung banjir, 4.000 warga diungsikan ke masjid dan GOR
Merdeka.com - Akibat banjir dan longsor disertai angin puting beliung di wilayah Pacitan, Jawa Timur yang terjadi Selasa (28/11) kemarin, sekitar 4.000 warga dievakuasi di GOR dan masjid.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, akibat bencana alam di Pacitan itu, 11 orang dikabarkan tewas tertimbun longsor dan hanyut terseret arus banjir.
"Warga terdampak berjumlah lebih dari 4.000 jiwa dan perlu dievakuasi segera. Para pengungsi di Kecamatan Pacitan dipusatkan di GOR Pacitan dan Masjid Sirnoboyo," kata Sutopo, Rabu (29/11).
Sementara itu, tim dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)–ACT wilayah Jawa Timur yang ikut turun ke lapangan MENUTURKAN, cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Cempaka ini tidak hanya terjadi di Pacitan saja. Melainkan juga menerjang sejumlah wilayah seperti Ponorogo dan Yogyakarta.
"Hujan sangat deras sejak pagi sampai malam hari. Hujan dengan intensitas luar biasa ini terjadi di wilayah selatan Pulau Jawa, pada Selasa kemarin. Sehari penuh, sejak subuh baru beranjak, hujan tak henti turun sampai malam," kata Koordinator Zona Selatan MRI-ACT wilayah Jawa Timur, Basuki via WhatsApp (WA)-nya.
Jelang malam hari, kabar dari wilayah selatan Jawa menambah kekhawatiran. "Titik-titik banjir bandang dilaporkan menerjang sejumlah wilayah di pesisir selatan Jawa. Kabar paling kritis dari Pacitan. Sampai Selasa malam, Pacitan dilaporkan dikepung banjir bandang."
Lebih buruk lagi, seluruh akses jalan menuju Pacitan terputus total. "Tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh menuju Pacitan. Sejak Selasa sore, tim emergency response ACT sudah bergerak dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun kami semua tertahan di Ponorogo karena jalan tak bisa dilalui. Jalur terputus total," sambungnya.
Sampai pagi tadi, hampir seluruh akses jalan menuju ke Pacitan masih terputus. Seluruh kecamatan di Pacitan dilanda banjir bandang karena luapan sejumlah anak sungai. Ini merupakan imbas dari hujan lebat yang terjadi kemarin.
Vice President of Humanity Network Department ACT, Ibnu Khajar menambahkan, selain merendam ribuan rumah di empat kecamatan dan memutus seluruh akses jalan menuju Pacitan, banjir besar ini juga dilaporkan sampai menewaskan 11 korban jiwa.
"Banjir bandang Pacitan skala sangat besar. Tim emergency respons ACT dan MRI Jawa Timur dikerahkan penuh. Bergegas berjibaku menembus lokasi. Kondisi mencekam, listrik padam sejak Selasa kemarin," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaHujan yang membawa angin kencang tersebut turut membuat kilatan petir di langit Makkah.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaDari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaBerani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya