Pabrik disegel Satpol PP, puluhan karyawan di Klaten histeris

Merdeka.com - Puluhan karyawan PT Syiobal Grace Abadi di Desa Tembong, Kalikotes, Klaten, Jawa Tengah, Senin (26/1) siang menangis histeris. Penyebabnya, pabrik pakaian jadi tempat mereka mengais rizki disegel oleh petugas Satpol PP pemkab setempat.

Untuk menunjukkan kesedihannya mereka duduk bersimpuh di depan petugas Satpol PP di pintu masuk pabrik sambil menangis histeris. Mereka meratapi dan menolak penyegelan yang dilakukan Satpol PP.

Para buruh yang mayoritas perempuan itu tak bisa menahan kesedihannya setelah mendengar informasi dari Satpol PP jika pabrik mereka akan ditutup dan disegel.

Kepala Satpol PP Klaten, Rabiman menjelaskan penyegelan dan penutupan PT Syiobal Grace Abadi dilakukan karena produsen pakaian jadi tersebut belum memiliki izin usaha dan izin gangguan keamanan (HO).

"Pabrik ini sudah berproduksi setengah tahun, tapi izinnya belum ada. Lokasinya juga di pemukiman, padahal itu dilarang untuk bangunan pabrik," ujarnya.

Menurut Rabiman, selama berdiri, pabrik garmen itu hanya mengantongi izin untuk pertokoan dan perumahan. Ia mengaku telah melayangkan surat peringatan hingga 3 kali. Namum tak ada tanggapan dari pemilik pabrik.

Petugas Satpol PP yang hadir dengan dua mobil tak hanya mendapatkan sambutan dan penolakan dari karyawan, namun juga pimpinan perusahaan. Meski mendapat protes keras, mereka tetap melakukan penyegelan dengan memasang sebuah spanduk di pintu gerbang pabrik.

"Memang tidak ada penandatanganan berita acara penyegelan. Kami masih akan memberikan waktu hingga 3 hari ke depan untuk melengkapi perizinan. Jika sampai kamis tidak dilengkapi, akan kami tutup," ujarnya.

Sementara itu Manager produksi PT Syiobal Gracia Abadi, Aris, menolak penutupan pabriknya tersebut. Ia berdalih sedang mengurus perizinan seperti yang disyaratkan. "Perizinannya masih dalam proses di Pemkab Klaten," ujarnya menegaskan.