Orang tua marah nilai UN jelek, siswi SMP di klaten gantung diri
Merdeka.com - Tragis seorang siswi SMP di Kecamatan Prambanan Klaten Berly, Dyah Handayani (15) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Korban ditemukan oleh kakaknya, Aisyah Rina Pertiwi dalam kondisi tergantung tak bernyawa terikat kerudung di blandar atap dapur.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban menggunakan dua kerudung yang disambungkan untuk mengikatkan leher ke blandar atap. Dua kerudung tersebut berwarna pink dan hijau. Setelah ditemukan kakaknya, korban dievakuasi dengan bantuan beberapa tetangga.
Kapolsek Prambanan AKP Frans Minarso mengatakan, saat ditemukan kondisi kaki korban menggantung dari lantai 30 cm. Kemudian kakak korban memanggil tetangga untuk membantu menurunkan korban. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam Manisrenggo dan sudah tidak tertolong lagi.
"Korban sudah dimakamkan jam 17.00 tadi," katanya di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (2/6).
Dia menjelaskan, sebelum kejadian korban sempat dimarahi orang tuanya karena nilai Ujian Nasional (UN) jelek. Pada pukul 11.30, ibu korban, Nurhayati pulang dari mengambil kelulusan SMP. Sesampainya di rumah sang ibu memarahi korban karena nilainya tidak bagus. Setelah itu ibu korban berangkat ke masjid untuk salat.
"Pada saat itu korban di rumah dengan kakaknya. Perkiraan kakaknya korban masuk ke dalam kamar mandi. Setelah ditunggu lama tidak keluar, kakaknya kemudian menengok korban ke dapur. Dan didapati korban sudah gantung diri dengan kain kerudung," jelasnya.
Frans menambahkan, korban sempat diperiksa oleh bidan desa, Rohma Hidayati. Hasil pemeriksaan menerangkan, ada luka bekas jeratan di leher bagian depan melingkar, separuh warna kulit leher menghitam pada bekas jeratan kain. Alat kelamin keluar darah warna merah kemungkinan korban sedang haid dan anus korban tidak keluar kotoran.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaJoko mengatakan bahwa sejumlah bagian tubuh korban memang diketahui dimutilasi dan dipisahkan dari badannya.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan sementara, empat orang korban meninggal dunia diduga akibat bunuh diri lompat dari Lantai 22.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaPenemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini baru terjadi Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 07.30 WIB di Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.
Baca Selengkapnya