Penderita Gangguan Jiwa di Bekasi Mau Nyoblos Obama di Pilpres 2019
Merdeka.com - Sejumlah penyandang disabilitas mental di Yayasan Galuh, Kelurahan Sepanjangjaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi bersiap-siap menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019, Rabu (17/4).
Berdasarkan pantauan merdeka.com di Yayasan Galuh pukul 10.30 WIB, calon pemilih yang sudah siap menggunakan hak pilihnya sebanyak 12 orang. Mereka dikumpulkan di aula memakai seragam kuning.
Seorang calon pemilih yang menyandang gangguan kejiwaan di yayasan itu, Mail Rojali mengaku telah mengenali Capres-Cawapres RI 2019. Keduanya menurut dia, adalah Jokowi dan Prabowo.
Ketika ditanya siapa yang akan dicoblos, dia mengaku tak mencoblos keduanya. "Obama," kata Mail ketika ditanya wartawan di Yayasan Galuh.
Penyandang disabilitas lain mengaku sudah mengenali. Mereka bahkan terang-terangan akan mencoblos Jokowi maupun Prabowo. "Saya akan coblos Prabowo," kata penyandang disabilitas lainnya.
Pengurus Yayasan Galuh, Syaiful mengatakan, jumlah warga binaan yang berKTP Kota Bekasi sebanyak 14 orang. Tapi, yang sudah berkumpul baru 12 orang.
"Dua orang lagi kumat, jadi masih di dalam," kata dia.
Teknis pencoblosan, kata dia, petugas TPS di sekitar yayasan akan datang. Pihak yayasan sebelumnya meminta petugas datang pukul 10.00 WIB. Tapi, sampai pukul 10.45 belum juga datang.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaKendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tidak pernah menyesal memilih Gibran Rakabuming Raka menjadi Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku bakal meniru jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bila memenangkan Pilpers 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, apabila dalam kegiatan tersebut dan melakukan ajakan untuk memilih, hal itu lah yang kemudian dianggap sebagai pelanggaran.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi Presiden Republik Indonesia melalui jalur kekerasan.
Baca SelengkapnyaAnies tidak banyak berkomentar saat ditanya perihal Jokowi bertemu Prabowo dan Gibran
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca Selengkapnya