Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ombudsman DKI Nilai Lebih Baik TNI dan Polri Bantu Dinkes Lacak Penyebaran Covid-19

Ombudsman DKI Nilai Lebih Baik TNI dan Polri Bantu Dinkes Lacak Penyebaran Covid-19 Pencopotan Baliho Habib Rezieq di Kawasan Petamburan. ©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Ketua Ombudsman perwakilan DKI Jakarta, Teguh P Nugroho menilai penurunan baliho Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab merupakan urusan Satpol PP. Dia menilai, daripada TNI Polri ikut mengurusi urusan tersebut, sebaiknya dapat lebih fokus membantu pelacakan dampak virus corona atau Covid-19 usai acara kerumunan di Petamburan dan Tebet.

"Jadi menurut saya, Pangdam, Kapolda, dan Gubernur segeralah bertemu, berkomunikasi. Karena sekarang ada PR yang lebih besar sekarang ini. Kerusakan kan sudah terjadi, sekarang yang paling penting adalah bagaimana melakukan tracing dan tracking terhadap masyarakat yang hadir di Petamburan dan di Tebet. Itu lebih penting, masih terkait Covid," tutur Teguh saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (21/11).

Secara aturan, lanjut Teguh, Satpol PP dapat berupaya menertibkan baliho sesuai kadar pelanggarannya. Jika masih membandel, Kepala Satpol PP perlu melaporkan permasalahan tersebut ke kepala daerah agar nantinya bisa mengajukan bantuan pengamanan ke kepolisian.

"Tinggal berkoordinasi dengan gubernur. Polda juga jangan lupa pimpinan Forkopimda itu gubernur. Jadi supaya semua taat administrasi. Jangan masing-masing merasa punya kewenangan. Di daerah itu ada Forkompinda, ketuanya itu gubernur. Jangan sampai kemudian tindakan-tindakan yang dilakukan Pangdam ini memicu reaksi masyarakat, bentrokan, dan malah menimbulkan potensi klaster baru," jelas dia.

Teguh kembali mengingatkan, penanganan urusan pelanggaran atas peraturan daerah dikomandoi oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Untuk itu, aparat keamanan perlu menunggu hasil pembahasan dalam forum tersebut sebelum mengambil tindakan.

"Daripada tenaga TNI dikerahkan untuk mencabut baliho, lebih baik Pangdam menggerahkan Babinsa, Kapolda mengerahkan Babinkamtibmas, Gubernur mengerahkan Satpol PP, membantu Dinas Kesehatan melakukan tracking dan tracing terhadap masyarakat yang ikut di Petamburan dan Tebet kemarin. Itu jauh lebih berguna," terang Teguh.

Ombudsman perwakilan DKI Jakarta belum merencanakan pemeriksaan atas dugaan maladministrasi penurunan baliho Rizieq yang dilakukan anggota TNI.

"Jadi kami belum akan melakukan pemeriksaan terkait dugaan maladministrasi ini, kecuali ini berulang. Maka kami akan masuk. Perbaiki koordinasi Forkompinda itu," tutur Teguh.

Menurut Teguh, aksi penurunan baliho oleh anggota TNI merupakan bentuk tidak maksimalnya komunikasi dalam Forkopimda Sebab, penertiban spanduk, baliho, atau pun iklan luar ruang lainnya merupakan kewenangan Satpol PP.

"Nah sekarang tiba-tiba Pangdam masuk ke isu yang lebih kecil lagi, penanganan baliho. Nah ini kan sebetulnya bukan kewenangan dia," jelasnya.

Reporter: Nanda Perdana Putra

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prajurit TNI Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, PDIP Sentil Sikap Diam Prabowo

Prajurit TNI Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, PDIP Sentil Sikap Diam Prabowo

PDI Perjuangan menyesalkan aksi tindak kekerasan dan penyiksaan prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.

Baca Selengkapnya
Polisi Tembak Wanita saat Ngamar Bareng di Kendari

Polisi Tembak Wanita saat Ngamar Bareng di Kendari

Polisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya
TNI Kembali Sebut KKB Papua sebagai OPM, Apakah Operasi Penindakan Bakal Ikut Berubah?

TNI Kembali Sebut KKB Papua sebagai OPM, Apakah Operasi Penindakan Bakal Ikut Berubah?

Anggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi meminta pemerintah satu sikap dalam melabeli penyebutan Kelompok bersenjata di Papua.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.

Baca Selengkapnya
Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat

Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat

PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP: Kami Hormati Prabowo Latihan Blusukan, Ganjar Sudah Tidur di Rumah Warga

Sekjen PDIP: Kami Hormati Prabowo Latihan Blusukan, Ganjar Sudah Tidur di Rumah Warga

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang mencoba latihan blusukan.

Baca Selengkapnya
Polisi Militer Tiba-tiba Tampar & Pukul Bintara TNI AD Baru Dilantik, Ternyata Adiknya Sendiri

Polisi Militer Tiba-tiba Tampar & Pukul Bintara TNI AD Baru Dilantik, Ternyata Adiknya Sendiri

Ada satu sosok polisi militer di tengah-tengah pelantikan Bintara TNI AD.

Baca Selengkapnya
Golkar Nilai Keputusan Jokowi Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal TNI Kehormatan Sesuai Undang-Undang

Golkar Nilai Keputusan Jokowi Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal TNI Kehormatan Sesuai Undang-Undang

Anggota Komisi I Bobby Rizaldi menilai, kenaikan pangkat tersebut sangat pantas diterima Prabowo.

Baca Selengkapnya