Ogah tanggung jawab, Hendrik ditangkap saat apeli pacar hamil besar

Merdeka.com - Pada Februari lalu, Hendrik Antoni (21) hanya terdiam saat diberitahu oleh pacarnya, MH (16) kalau dirinya sedang hamil 6 bulan. Warga Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang itu kebingungan saat dituntut tanggung jawab atas perbuatan yang membuat perut pacarnya semakin membesar.

Padahal saat merengek minta berhubungan badan, tersangka berjanji akan menikahi korban. Tetapi, begitu kenikmatan itu didapat pelaku menolak bertanggung jawab.

"Keluarga akhirnya melaporkan tersangka pada 13 Maret 2015," kata Kasubbag Humas Polres Malang, AKP Nunung Anggraeni, Kamis (8/3).

Tetapi pelaku dan korban saat itu masih terus berhubungan melalui telepon, kendati Hendrik enggan untuk bertemu langsung. Atas rengekan dan tangisan korban, akhirnya pelaku bersedia apel ke rumah untuk bertanggung jawab.

Nasi telah menjadi bubur, keluarga korban sudah terlanjur melaporkan pelaku. Hendrik dianggap melakukan pencabulan di bawah umur. "Pelaku diamankan saat berkunjung ke rumah korban," tegas Nunung. Tersangka diamankan pada 18 Maret 2015 di Malang.

Kepada penyidik, Hendrik dan korban mengaku telah melakukan hubungan badan sebanyak dua kali. Perbuatan itu dilakukan di rumah korban di Blimbing saat kedua orang tuanya sedang bekerja.

Mereka melakukan hubungan badan pada Agustus 2014 dan September 2014. Polisi menyita barang bukti berupa BH warna hitam, celana dalam dan kaos. Atas tidak tersebut, pelaku dijerat pasal 81 Undang-undang nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pelaku diancam dengan hukuman 3 tahun sampai 15 tahun penjara.