Ogah dijual jadi PSK, Sri akhirnya meninggal karena tak mau makan
Merdeka.com - Satu dari tiga korban perdagangan manusia (trafficking) yang berasal dari Jawa Timur di Tawau Negeri Sabah, Malaysia, meninggal dunia akibat sakit yang dialaminya. Hal ini diceritakan oleh Rahmah Azarine Fathina Shalihah (19) yang berhasil melarikan diri dari Hotel Kota Kinabalu Tawau pada 23 Februari 2016 saat ditemui di Konsulat RI Tawau, Kamis.
Dia menceritakan, saat meninggalkan Kota Surabaya sembilan bulan lalu dirinya bersama dua temannya sama-sama dipaksa menjadi pekerja seks komersial (PSK) di Hotel Kota Kinabalu Tawau oleh wanita bernama Surya yang berdomisili di Tawau.
Rahmah mengungkapkan, kedua temannya itu berangkat dari Kota Surabaya menggunakan pesawat terbang menuju Kota Tarakan. Selanjutnya menuju Kabupaten Nunukan dan menyeberang ke negeri jiran (Malaysia) melalui Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan.
Namun temannya bernama Yuli asal Kabupaten Blitar, Jatim, telah lebih dahulu melarikan diri dan belum diketahui keberadaannya hingga saat ini. Sedangkan Sri juga berasal dari Kabupaten Blitar telah meninggal dunia bulan lalu (Februari 2016).
Saat ditemui di Konsulat RI Tawau, Rahmah mengenakan hijab dan celana warna ungu menjelaskan, ke tiganya terpaksa menjalankan pekerjaannya sebagai PSK karena dipaksa oleh Ibu Surya tersebut tanpa mendapatkan imbalan.
Dia juga mengutarakan, temannya bernama Sri meninggal dunia setelah lama mengalami sakit akibat tidak mau makan sementara tidak mendapatkan perawatan hingga akhirnya meninggal dunia.
Ketika ditanyakan makam dari korban trafficking yang meninggal dunia itu, dia mengatakan, tidak mengetahui karena tidak pernah diceritakan oleh pelaku eksploitasi (Ibu Surya).
"Saya tidak tahu di mana Sri (korban trafficking) dikuburkan (dimakamkan) karena tidak pernah juga diceritakan Ibu Surya," ungkap dia seperti dikutip dari Antara, Kamis (3/3).
Pada hari yang sama, Konsulat RI Tawau melalui Staf Teknis Imigrasi, Ujo Sujoto di Tawau membenarkan telah mendapatkan informasi soal meninggalnya seorang korban trafficking asal Kabupaten Blitar bernama Sri.
Dia mengaku, pihaknya telah berusaha mencari informasi keberadaan makam dari korban tersebut namun hingga saat ini tidak diketahui sehubungan Ibu Surya yang dianggap saksi kunci tidak diketahui lagi keberadaan atau telah melarikan diri dari tempat tinggalnya di Tawau.
Ujo Sujoto juga menyatakan, pihaknya langsung melaporkan kepada aparat kepolisian Tawau soal tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ini namun kasus Sri yang meninggal dunia kuburannya belum dapat dilacak.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istrinya meninggal 3 minggu sebelum dikukuhkan, ini momen haru pengukuhan guru besar pasangan suami istri di UMM.
Baca SelengkapnyaSeorang pria memutuskan untuk menceraikan istrinya setelah mengetahui bahwa ketiga anaknya bukan darah dagingnya.
Baca SelengkapnyaMakanan yang Ia beli juga dibaikan ke orang-orang sekitar secara gratis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejak istrinya meninggal, Abah Ucup merawat sang ibu yang sudah berusia 103 tahun seorang diri.
Baca SelengkapnyaDiungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.
Baca SelengkapnyaAdi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca SelengkapnyaAlih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang kakek yang sengaja makan mi instan lebih dari 1 porsi untuk sekali makan.
Baca SelengkapnyaHampir setiap orang tua pernah mengalami anak susah makan. Namun sebenarnya terdapat cara mengatasi anak susah makan yang bisa diterapkan.
Baca Selengkapnya