Merdeka.com - Mantan Wakapolri Komjen Pol Oegroseno bicara sepak terjang terdakwa kasus perintangan penyidikan kematian Brigadir J, Hendra Kurniawan. Hendra merupakan anak buah Oegroseno saat menjabat Kadiv Propam Polri periode tahun 2009-2010.

Oegroseno bercerita, bersama Hendra Kurniawan yang saat itu berpangkat AKBP di Biro Paminal Divisi Propam Polri menyelidiki kasus perompakan dilakukan anggota Polda Kepulauan Riau di wilayah perairan Malaysia. Oegroseno mengenang Hendra yang saat itu bersamanya ke negeri jiran merupakan sosok polisi yang fasih berbahasa inggris.

"Menurut saya sangat luar biasa karena saya lihat bahasa Inggrisnya bagus ya. Saya bisa bahasa Inggris tapi tidak sebagus Hendra," kata Oegroseno saat memberikan kesaksian sebagai ahli meringankan atau A de Charge dihadirkan Hendra Kurniawan dan Andi Nurpatria di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (20/1).

"Selama dengan saya memang mohon maaf ya integritasnya memang tinggi lah," tambah Oegroseno menjawab pertanyaan penasihat hukum Hendra Kurniawan mengenai kinerja mantan Karo Paminal Divisi Propam Polri tersebut.

Punya Prinsip

Penasihat hukum Hendra Kurniawan lantas menanyakan etos kerja kliennya selama menjadi anak buah Oegroseno.

Oegroseno mengatakan bahwa Hendra Kurniawan memiliki prinsip ketika menyelidiki suatu perkara.

"Dia kalau ada misalnya saya ada info dari luar saya panggil Hendra sebagai Paminal tolong dipertegas. 'Dra kamu segera lakukan dekati orangnya kamu periksa'" kata Oegroseno.

"Dia menurut saya satu satunya perwira yang berani menyatakan mohon izin jenderal kalau bisa jangan langsung ke sana nanti kami akan menyelidiki bagaimana kamis seharusnya mendekati orang ini," jawab Oegroseno

"Jadi dia bisa berbeda pendapat. Ini yang terjadi pada zaman saya, saya lebih senang punya anak buah seperti ini jadi dia tidak bisa menjerumuskan pimpinan, dia punya prinsip," kata Oegroseno.