Obat Keras, Choloroquine Tidak Boleh Digunakan Sembarangan!
Merdeka.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta masyarakat agar tidak sembarangan menggunakan obat anti malaria yang juga digunakan untuk menangani pasien Covid-19, Choloroquine.
Menurut Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih, obat Choloroquine merupakan obat keras yang penggunaannya mesti berdasarkan resep dokter.
"Jadi jangan sampai masyarakat latah gitu, karena diumumkan begitu (Choloroquine untuk pasien Covid-19) langsung menggunakan sendiri jangan. Sebaiknya atas resep dokter," kata Daeng M. Faqih saat dihubungi Liputan6.com, Senin (23/3).
Dia menjelaskan, di kondisi darurat seperti ini kebutuhan obat tersebut begitu dibutuhkan. Utamanya bagi mereka yang telah positif terinfeksi virus Corona. Menurut Daeng M. Faqih jika yang sehat latah dan ikut membeli obat tersebut, maka ketersediaan klorokuin bagi yang benar-benar membutuhkan menjadi berkurang.
"Yang sakit kasihan itu. Berkurang kan nanti stok yang tersedia. Yang sudah lah diam aja di rumah jaga kesehatan, biar obat-obatan itu untuk yang membutuhkan," katanya.
Daeng menegaskan bahwa pada prinsipnya semua obat-obatan itu tidak boleh digunakan oleh sembarang orang kecuali yang membutuhkan sesuai dengan indikasi penyakitnya. Terlebih lagi Choloroquine juga tergolong obat keras yang bisa memberikan efek negatif bagi tubuh.
"Bisa jadi (berbahaya), itu bisa mempererat proses penyaringan di ginjal, bisa memperberat proses detoksifikasi di liver. Jadi kalau gak dibutuhkan ya dihindari," tukasnya.
Peredaran Choloroquine di pasaran ternyata masih banyak ditemui. Banyak yang menjual obat malaria ini di toko online dengan harga bervariasi mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya2 Pemuda Ditangkap Usai Simpan 1.435 Butir Obat Keras Jenis Triheksifenidil, Ngaku untuk Konsumsi Pribadi
Kedua pelaku saat ini sudah diamankan di rutan polda Papua dan telah ditetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Polio yang Wajib Diketahui, Kenali Gejalanya
Dengan upaya pencegahan, diharapkan dapat mengurangi kasus polio dan melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaIndonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPenyebab Kolera dan Gejalanya, Ketahui Cara Mencegah Wabah Ini
Kolera adalah infeksi diare akut yang disebabkan oleh makan atau minum makanan atau air yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae.
Baca SelengkapnyaSeorang Gadis di Kupang Nekat Minum Obat Pembasmi Hama hingga Tewas Usai Dimarahi Ayahnya
Meminum obat racun yang mengakibat korban meninggal dunia
Baca SelengkapnyaKurangi Konsumsi Obat, Begini Pola Hidup Sehat untuk Bantu Cegah Penyakit Akibat Asam Urat
Daripada memanfaatkan obat-obatan kimia untuk mengatasi asam urat, lebih bijaksana untuk menerapkan pola hidup sehat sebagai tindakan pencegahan.
Baca Selengkapnya