NU tolak kebijakan sekolah lima hari
Merdeka.com - Ketua Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama Nahdlatul Ulama Juri Ardiantoro mengatakan kalau ormas mereka menolak kebijakan sekolah lima hari. Juri pun meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan.
"Kalau kebijakan full day school kan sudah secara tegas ditolak oleh PBNU. Kemarin kan secara resmi PBNU sudah membuat pernyataan sikap melalui pers conference, dan intinya adalah menolak dan meminta presiden untuk membatalkan kebijakan 5 hari sekolah yang sudah di-launching Mendikbud," kata Juri di Gedung AH Nasution, Lantai 16, Jl Medan Merdeka Barat nomor 14, Jakarta Pusat, Minggu (18/6).
Menurut Juri, kebijakan itu mengancam banyak institusi pendidikan informal dan pendidikan keagamaan. Selain itu, juga akan mereduksi makna pendidikan buat anak-anak. Alasannya, karena akan mengurangi waktu untuk anak-anak bersosialisasi, mengurangi untuk belajar agama dan belajar lainnya.
Juri mengatakan ini terkait tentang membangun karakter anak. NU mempunyai pandangan lain terkait soal cara membangun karakter dari anak itu sendiri, yakni dengan melalui pendidikan agama.
"Melalui pendidikan agama yang selama ini sudah dilakukan oleh NU baik melalui Madrasah Diniyah, baik melalui pendidikan-pendidikan agama informal pengajian dan sejenisnya itu," ucap Juri.
Juri menyebutkan, sementara pandangan baru yang dirilis oleh Mendikbud bahwa pendidikan karakter itu selama ini terbengkalai jadi diperlukan dilembagakan dalam sekolah dan perlu penambahan jam sekolah.
"Tetapi sebetulnya praktik pendidikan selama ini sudah memasukkan pendidikan karakter itu dalam bentuk pendidikan keagamaan baik melalui Madrasah Diniyah maupun pendidikan keagamaan lain, nah cara pandang ini yang ditentang oleh NU," kata Juri.
Juri pun meminta Mendikbud memikirkan ulang kebijakan itu. "Harus memikirkan ulang bahwa beban belajar siswa anak Indonesia itu terlalu berat, terlalu banyak pelajaran, yang harus diterima oleh siswa, mestinya ini yang dikurangi dan waktunya dialokasikan untuk pengarahan bakat minat anak," tuturnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Negara yang Sudah Terapkan Program Makan Siang Gratis seperti Rencana Prabowo-Gibran
Sejumlah negara ternyata sudah menerapkan kebijakan pemberian makan gratis untuk anak sekolah sejak tahun 1940-an.
Baca Selengkapnya8 Negara dengan Penduduk Paling Terpelajar, Apakah Indonesia Termasuk?
Negara-negara berikut mungkin dapat menjadi pilihan bagi Anda untuk menempuh pendidikan yang lebih berkualitas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
6 Cara Melatih Anak Disiplin Sejak Dini, Tidak Perlu Dimarahi & Dibentak
Melatih anak disiplin penting dilakukan sejak mereka dini. Berikut beberapa cara melatih disiplin anak sejak dini yang bisa diterapkan orang tua.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Pesantren Hingga Sekolah Bebas PBB
Pemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.
Baca SelengkapnyaLayaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah
Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca SelengkapnyaJelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024, DisdiK DKI Terapkan PJJ di Sebagian Sekolah
Jelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, pembelajaran jarak jauh diterapkan di sebagian sekolah di Jakarta
Baca SelengkapnyaCak Imin: Kritik Guru Besar Jadi Peringatan untuk Pemerintahan Jokowi
Menurut Cak Imin, suara para guru besar dari pelbagai perguruan tinggi di tanah air menjadi peringatan bagi semua elemen bangsa.
Baca SelengkapnyaTuai Pujian, Aksi Orang Tua Hukum Anaknya yang Tidur saat Pelajaran di Kelas Ini Curi Perhatian
Dalam videonya, ia mendapat laporan bahwa anaknya ketahuan tertidur saat jam pelajaran di kelas.
Baca Selengkapnya