Novel Baswedan Ungkap Celah Korupsi Terkait Ekspor-Impor: Kerugian Tak Hanya Penerimaan Negara
Menurut Novel, kasus korupsi di lingkup tata kelola dan pelayanan ekspor impor menimbulkan nilai kerugian yang cukup besar.
Novel mengatakan, ada beberapa faktor eksternal memicu tindakan ilegal khususnya korupsi.
Novel Baswedan Ungkap Celah Korupsi Terkait Ekspor-Impor: Kerugian Tak Hanya Penerimaan Negara
Wakil Kepala Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Novel Baswedan mengatakan, ada beberapa faktor eksternal memicu tindakan ilegal khususnya korupsi.
Hal itu dikatakan Novel saat Satgassus Pencegahan Korupsi Polri menyelenggarakan seminar nasional pencegahan korupsi dalam rangka peningkatan indeks persepsi korupsi melalui perbaikan tata kelola & pelayanan sektor ekspor impor di gedung Tribrata, Jalan Darmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (14/9).
"Apalagi kalau kita lihat dengan beberapa risiko-risiko eksternal tentang ada beberapa perdagangan atau produksi yang meningkat atau yang tidak tersalurkan di beberapa negara," kata Novel.
Menurut Novel, kasus korupsi di lingkup tata kelola dan pelayanan ekspor impor menimbulkan nilai kerugian yang cukup besar.
"Kalau bicara kerugian ini tidak hanya penerimaan negara, tapi kebijakan negara untuk melindungi industri dalam negeri bisa terganggu," kata Novel.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa kali melakukan operasi Tangkap Tangan (OTT) kasus korupsi terkait kuota impor.
"Tentunya dengan pengetahun yang kami punya karena kami eks KPK, dan pernah punya beberapa pengalaman, terkait dengan pengungkapan kasus ini tentu menjadi modal. Dengan adanya kolaborasi ini kita berharap pencegahan ini bisa dilakukan," tutur Novel.
Menurut Novel, upaya pencegahan korupsi perlu kolaborasi dari pelbagai lembaga pemerintah.
"Tentunya kita sadar upaya pencegahan korupsi itu tidak mungkin dilakukan sendiri. Tapi perlu kolaborasi dilakukan semua kementerian lembaga atau organisasi di bidang terkait," pungkas Novel.