Novel Baswedan: Sampai sekarang saya masih diancam!
Merdeka.com - Sudah lebih dari satu tahun polisi belum berhasil menemukan pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Sampai saat ini, Novel mengaku masih kerap mendapatkan ancaman. Namun dia tak gentar dan tetap berjuang memberantas korupsi.
Novel menyampaikan itu usai diskusi bertema Pelopor Perubahan Bangda di Era Milenial di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jalan Babarsari, DIY, Rabu (19/9). Dari pengakuan Novel, dia sering melihat ada orang yang mengintai rumahnya. Ini diketahuinya dari foto milik tetangganya.
"Sampai sekarang saya masih diancam. Saya dapat foto dari tetangga beberapa orang mengintai rumah saya. Kejadian ini sama sekali tidak saya sesali dan tidak membuat saya menjadi takut," ujar Novel, Rabu (19/9).
Hingga saat ini Novel masih menangani perkara-perkara korupsi besar. Bahkan melibatkan mafia kelas kakap. Meskipun demikian ancaman yang dirasakan tak akan mengganggu penanganan kasus yang tengah ditangani Novel.
Novel menjabarkan, ancaman tak hanya dialami olehnya. Penyidik KPK lainnya juga mengalami hal yang serupa.
Terkait pengungkapan kasus yang dialaminya, Novel mengaku sudah pasrah. Meski begitu dia mempertanyakan peran negara dalam memberikan rasa aman terhadap para anggota KPK.
"Pada dasarnya bukan masalah ancamannya tapi negara di mana? Itu kan yang penting. Saya pernah sampai bilang oke lah kalau perkara saya tidak mau diungkap tidak apa-apa terserah. Saya juga sudah maafkan. Saya cuma bilang penyerangan kepada orang-orang di KPK itu diungkap deh. Tidak usah perkara saya (diungkap). Itu banyak kejadian (anggota KPK diancam)," urai Novel.
Novel khawatir jika penyerangan terhadap penyidik lainnya tak diungkap maka bisa memengaruhi kondisi dan kinerja KPK. Karena itu dia meminta negara hadir memberikan rasa aman kepada para penyidik KPK.
"Apakah kita menghendaki bahwa ke depan orang-orang yang memberantas korupsi akan takut? Kan tidak. Kalau saya, saya jamin, walau diancam terus tetap berani. Cuma kan nggak semuanya begitu. Negara jangan sampai nggak hadir untuk hal-hal yang paling mendasar seperti ini. Presiden punya tanggungjawab itu. Tapi saya ngomong gini susah karena ini lagi pemilu. Repot ini," tutup Novel.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap pelaku yang menebar ancaman terkait penembakan Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini mengajarkan semua pihak agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat.
Baca SelengkapnyaCak Imin bahagia akhirnya JK menyatakan sikapnya secara terang-terangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaTerkait wacana hak angket, Anies menyerahkan kepada NasDem, PKS dan PKB.
Baca SelengkapnyaAnies juga menginginkan agar demokrasi tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaDia berharap ancaman penembakan itu tidak benar-benar terjadi.
Baca Selengkapnya