Novel Baswedan minta pengawal pulang sebelum disiram air keras
Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochammad Iriawan membantah tak memberikan pengamanan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, hingga terjadinya teror penyiraman air keras pada Selasa (11/4) lalu. Menurut Iriawan, pengawalan dari kepolisian sudah diberikan namun ditolak Novel.
"Ternyata pengawalnya disuruh pulang oleh yang bersangkutan. Katanya (Novel) ini nggak enak lah, saya seperti paranoid saja," kata Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (26/4).
Pengawal Novel, kata Iriawan, sudah diminta pulang sejak beberapa hari sebelum serangan terjadi. Hal ini diketahui saat menjenguk Novel pada hari diserang.
Irawan dalam ini mengaku sempat marah mengetahui informasi itu. Ia mengatakan pada Novel bahwa pengawalan terhadap penyidik KPK wajar dilakukan.
"Kita sudah sampaikan, yang bersangkutan sedang menangani berbagai kasus besar sehingga sangat wajar lah kalau dikawal," kata Iriawan.
Lebih lanjut Iriawan mengatakan, pelaku penyiraman Novel diduga telah mengetahui informasi ini dan memanfaatkannya untuk menyerang Novel. Bahkan, pelaku merancang untuk melakukan hal itu.
"Jadi memang sangat amat digambar dengan lama kebiasaan saudara Novel giat sehari harinya," kata dia.
"Hingga saat ini kepolisian masih mengejar dua pelaku yang menyerang Novel. Mereka diketahui menggunakan motor saat serangan terjadi itu," pungkasnya.
Seperti diketahui, Kasatgas e-KTP itu mengalami aksi teror penyiraman air keras, Selasa (11/4) seusai menjalankan ibadah salat Subuh di masjid Al Ihsan, tak jauh dari kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dengan demikian, pada hari ini telah dua pekan, kepolisian belum dapat mengungkap kasus ini.
Kedua mata penyidik andalan KPK itu mengalami kerusakan di bagian selaput matanya, khususnya di mata sebelah kiri. Lulusan Akpol 1988 itu sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading setelah dirujuk ke Rumah Sakit Jakarta Eye Center. Guna mendapat penanganan lebih lanjut, Novel diterbangkan ke Singapura.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hakim sebelumnya menyatakan penetapan status tersangka Firli dilakukan Polda Metro Jaya sah secara hukum.
Baca SelengkapnyaMomen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Febry juga salah satu polwan termuda yang menjabat sebagai Kanit PPA Polres Klaten.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menyatakan menolak permohonan penangguhan penahanan yang diajukan tersangka Siskaeee atas kasus dugaan film porno.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya mengatakan, seluruh personel diharapkan siap melaksanakan tugas yang telah diberikan.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca Selengkapnya