Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Niat obati pinggang ke dukun, pasutri ini malah tertipu Rp 18 juta

Niat obati pinggang ke dukun, pasutri ini malah tertipu Rp 18 juta Kasus penipuan dukun pengganda uang di Malang. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Pasangan suami istri berinisial RD dan IN menjadi korban penipuan sindikat perdukunan di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Awalnya korban yang asli Jawa Barat itu berziarah ke pemakaman keramat di Gunung Kawi, Kabupaten Malang. Selain berziarah, korban juga berniat menemui orang pintar yang dapat membantu persoalannya.

Korban RD (istri) saat itu tengah sakit pinggang yang tidak kunjung sembuh. Mereka berniat meminta tolong kepada HS atau Gus Im yang berjanji bertemu di kompleks makam tersebut.

Tersangka Gus Im alias Gus Ali yang kemudian mempertemukan dengan tersangka lain, Gus Mad atau ME yang berjanji bisa membantu kesulitan korban. Korban minta diobati, karena sudah berobat ke berbagai tempat tapi tak kunjung sembuh.

"Korban minta diobati, bersamaan tersangka Gus Ali bercerita kalau Gus Mad bisa menggandakan uang," jelas Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Adam Purbantoro, di Kepanjen, Senin (8/8).

Selanjutnya, korban menyerahkan uang sebesar Rp 18 juta agar bisa digandakan oleh tersangka. Tetapi setelah melakukan prosesi ritual, uang yang dijanjikan tersebut tidak juga terbukti.

Akhirnya, pasutri tersebut melaporkan kasus penipuan itu ke Polres Malang. Korban menyampaikan ciri-ciri pelaku berikut kendaraan yang digunakan saat beraksi.

Tersangka Gus Ali akhirnya berhasil ditangkap dan terlibat aksi kejar-kejaran dengan petugas. Pelaku ditangkap Sabtu (6/8) bersama Honda Jazz sewaan di kawasan Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Setelah dikembangkan, tersangka Gus Mad ditangkap petugas di Kawasan Gondanglegi, Kota Malang di hari yang sama.

Dari kedua korban polisi juga menyita uang palsu pecahan Rp 100 ribu sebanyak 13.100 lembar. Lembaran uang palsu senilai Rp 1,3 miliar tersebut digunakan untuk tipu daya kepada korbannya.

Kepada petugas, kedua tersangka mengaku jika aksinya sudah dilakukan sebanyak lima kali. Dua kali dilakukan di Jakarta dan tiga kali di Malang dan sekitarnya.

Aksi mereka dilakukan dengan berkelompok atau sindikat. Masing-masing berperan untuk meyakinkan korban, dan satu berperan sebagai dukun.

Uang palsu tersebut digunakan untuk meyakinkan korbannya, bahwa uang tersebut hasil penggandaan uang tersebut. Akibatnya korban bersedia menyerahkan uang untuk digandakan.

"Korban terus dibujuk dengan uang itu, sehingga semakin yakin sampai kemudian menyerahkan uangnya," katanya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Tipu Para Perajin Emas, Pasutri di Ogan Ilir Bawa Kabur Rp5,1 Miliar
Tipu Para Perajin Emas, Pasutri di Ogan Ilir Bawa Kabur Rp5,1 Miliar

Tipu Para Perajin Emas, Pasutri di Ogan Ilir Bawa Kabur Rp5,1 Miliar

Baca Selengkapnya
Sakit Hati Dibully, Kakak dan Adik Bunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Sakit Hati Dibully, Kakak dan Adik Bunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Korban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Tampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama

Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.

Baca Selengkapnya
Pantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur
Pantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur

Jika Anda butuh hiburan disaat bosan, pantun lucu bikin ngakak sampe sakit perut adalah solusinya.

Baca Selengkapnya
Penjahat Tak Berkutik Usai 'Didor', Tiba di Kantor Polisi Malah Disuapi Makan Anggota jadi Sorotan
Penjahat Tak Berkutik Usai 'Didor', Tiba di Kantor Polisi Malah Disuapi Makan Anggota jadi Sorotan

Begini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok
Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok

Aksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.

Baca Selengkapnya
Penyesalan Pelaku Pembunuh Wanita 'Open BO' Gara-Gara Korban Patok Harga Mahal
Penyesalan Pelaku Pembunuh Wanita 'Open BO' Gara-Gara Korban Patok Harga Mahal

Korban pertama kali ditemukan oleh warga yang ingin memancing di dekat Pulau Pari.

Baca Selengkapnya
Dipicu Dendam, Seorang Santri di Palangka Raya Bunuh Ustazah
Dipicu Dendam, Seorang Santri di Palangka Raya Bunuh Ustazah

Korban meninggal dengan lima luka tusuk pisau di wajah dan badan

Baca Selengkapnya