Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ngopi Sebelum Longsor, Warga Sukajaya Ini Hilang

Ngopi Sebelum Longsor, Warga Sukajaya Ini Hilang Pencarian Korban Longsor Sukajaya. ©2020 Merdeka.com/Rasyid Ali

Merdeka.com - Amri (60) lebih memilih menyeruput secangkir kopi, ketimbang menyelamatkan diri sebelum longsor menerjang 19 rumah di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Rabu (1/1) pagi.

Pagi itu, Amri sebenarnya sudah meninggalkan rumah untuk berkebun, agak jauh dari rumahnya. Namun, sekitar pukul 07.30 WIB, dia kembali ke rumahnya dan meminta warga yang memiliki anak kecil agar segera pindah karena akan terjadi longsor.

"Dia di atas (gunung) melihat tanah sudah bergerak. Sama dia warga yang ketemu disuruh menyelamatkan diri. Cuma dia bilang juga nggak mau pergi, 'saya mau ngopi'," ujar sesepuh Kampung Sinar Harapan, Uci (50), Jumat (10/1).

Tidak ada yang mengira kampung yang dahulu bernama Kampung Rarangan ini, akan terkena musibah besar di awal tahun 2020. Karena sebelumnya, tidak pernah terjadi longsor separah ini hingga menimbulkan korban jiwa.

Uci mengungkap, 83 Kepala Keluarga (KK) terdampak longsor dan harus meninggalkan kampung. Sementara korban jiwa saat ini terhitung 7 orang dengan 4 orang di antaranya telah ditemukan, yakni Rumsah (60), Hudri (20), Asti (45) dan Carly (5).

Sementara Amri yang turut menjadi korban, hingga pencarian hari ke-8 kemarin, Kamis (10/1), belum juga ditemukan. Berikut dua orang lain yang belum ditemukan, yakni Saroh (25) dan Cici (5).

"Yang empat udah ditemukan mah ada yang di atas tanah kelihatan. Ada juga yang cuma tangannya aja kelihatan di tengah gundukan tanah longsor. Yang 3 lagi belum ketemu sampai sekarang," jelas Uci.

Warga Siap Direlokasi Pemerintah

Warga Kampung Sinar Harapan telah melakukan survey di sekitar pemukiman, untuk memastikan ada tidaknya ancaman longsor susulan. Mereka bahkan tidak menemukan adanya retakan tanah yang diprediksi akan memicu longsor.

Namun, kata Uci, hingga kini belum ada kepastian ke mana pemerintah akan merelokasi warga Kampung Sinat Harapan. Namun, warga meminta tempat relokasi tidak terlalu jauh dari Sinar Harapan.

"Tapi kalau kita diminta untuk pindah dan direlokasi, siap saja. Cuma warga inginnya jangan jauh-jauh dari sini. Soalnya, sedikit banyak ada yang punya tanah juga yang dijadikan kebun. Pemerintah lebih tahu lah," ujar Uci.

Kampung Sinar Harapan saat ini sudah laiknya kampung mati. Hampir tidak ada kehidupan di kampung ini, hanya beberapa warga terlihat mondar-mandir mengambil perabotan rumah mereka ke tempat pengungsian, seperti lemari es.

Uci sendiri sesekali mengunjungi rumahnya, karena penjarahan juga telah menyerang kampung ini.

"Ya soalnya waktu kejadian, warga nggak sempat lagi bawa barang-barang. Hewan ternak, uang tunai sampai barang lain banyak yang sudah hilang baik punya saya atau punya tetangga," katanya.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua Warga Meninggal Dunia Akibat Bencana Longsor di Subang

Dua Warga Meninggal Dunia Akibat Bencana Longsor di Subang

Longsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.

Baca Selengkapnya
Tak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru

Tak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru

Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.

Baca Selengkapnya
Tragis! Baru Bertemu Usai Dijemput dari Luar Kota, Ayah Anak Tertimbun Longsor Saat Berboncengan & Tewas

Tragis! Baru Bertemu Usai Dijemput dari Luar Kota, Ayah Anak Tertimbun Longsor Saat Berboncengan & Tewas

Tebing milik rumah warga longsor dan 3 rumah yang berada di atasnya terdampak

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia

16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia

Tim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka

Satu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka

Tiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto

Baca Selengkapnya
Banjir dan Longsor Landa Tujuh Kecamatan di Trenggalek, Rumah Warga dan Masjid Alami Kerusakan

Banjir dan Longsor Landa Tujuh Kecamatan di Trenggalek, Rumah Warga dan Masjid Alami Kerusakan

Masyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung

Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung

Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).

Baca Selengkapnya