Nestapa Asep, Penderita Stroke Ditelantarkan Keluarga di Gubuk Pemakaman
Merdeka.com - Asep Tahyar (55) pria setengah baya warga Dusun Sukamaju RT 02/09 Desa Cikampek Timur, Kecamatan Cikampek, Karawang, akhirnya dievakuasi untuk pemeriksaan medis di RS Helsa Cikampek.
Lelaki yang diduga ditelantarkan oleh anaknya harus hidup seorang diri di gubuk pemakaman umum desa setempat, selama tiga bulan terakhir. Untuk makan, Asep harus mendapatkan bantuan dari orang lain yang membawa makanan sambil merawat seadanya.
"Saya sudah tiga minggu merawat dan memberi makan setiap pagi dan sore,dan membawa obat," kata Iis Suyanti (24) didampingi adiknya Tubagus Muhamad Arif (19), Senin (8/7) di lokasi.
Dia mengaku kondisi kesehatan Asep mengkhawatirkan karena tubuhnya sudah tidak bisa bergerak karena penyakit stroke dan butuh bantuan perawatan setiap saat.
"Rasa kepedulian saya, karena apa yang dilakukan tulus seperti merawat orang tua sendiri karena bagaimana kalau menimpa pada orang tua kita," kata Iis.
Tokoh masyarakat Cikampek, Deden Darmansyah mengatakan sebelum menempati gubuk di pemakaman umum, Asep sempat dikontrakkan satu kamar tak jauh dari pemakaman umum 9 bulan lalu. Namun, kata Deden pemilik rumah kontrakan sempat menolak memperpanjang kontrakan dengan alasan tidak jelas.
"Sebelum sakit strokenya parah, sempat tinggal di rumah kontrakan namun pemilik kontrakan tidak mau lagi memperpanjang," kata Deden.
Untuk itu, sekarang Asep Tahyar akan dirawat oleh seorang dermawan di wilayah Kecamatan Kotabaru.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aryuni mengungkap, Bripka Herman yang tengah menderita stroke begitu merasa bersalah.
Baca SelengkapnyaSimak cerita haru seorang kakek 70 tahun yang menderita stroke rela tetap bekerja demi keluarga.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaMeski membawa para suster, Atta dan Aurel Hermansyah kompak mengurus putri-putrinya sendiri saat berada di dekat Ka'bah.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaStroke terjadi apabila pembuluh darah otak mengalami penyumbatan atau pecah.
Baca SelengkapnyaMeski perhitungan berlangsung hingga dini hari keesokan harinya para petugas tersebut sampai saat ini dalam kondisi sehat.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota KPPS di Tangerang Selatan, Pedrik (37) meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Baca Selengkapnya